Jumat, 18 Juni 2010

Langit dan Bumi

Langit dan bumi adalah kekal,
Langit dan bumi kenapa bisa bertahan lama?
Karena kehadirannya tidak untuk diri-Nya.
Maka mereka mampu bertahan lama.
Orang bijak selalu menempatkan dirinya di belakang rakyat.
Maka dia bisa berada di depan rakyat.
Dia membuang kepentingan pribadinya di luar dirinya.
Maka dia mampu bertahan lama.
Karena tidak mempunyai kepentingan pribadi dia bisa berhasil.

Penjelasan :
Langit dan Bumi dari dulu sampai sekarang masih yg itu itu juga.. Kedua nya kekal. Kenapa bisa demikian? karena keberadaan kedua bukanlah untuk dirinya dan terus memberi kehidupan kepada semua ciptaan-Nya tanpa pamrih.

Orang bijak belajar dari perilaku alam semesta, berbakti kepada rakyatnya, memberi tanpa ingin meninggalkan bekas dan tidak memgharapkan balasan, dan selalu mementingan kepentingan rakyat. Itulah sebabnya dia mampu bertahan lama
dan mecapai keberhasilan yang gemilang. Walupun sudah banyak berjasa, dia tidak pernah menonjolkan diri dan menuntut balas jasa. Justru dengan demikian, jasa tidak akan lari dari dirinya.

Buddhisme Mendapatkan Penghargaan Sebagai Agama Berbaik di Dunia

Buddhisme Mendapatkan Penghargaan
Sebagai Agama Berbaik di Dunia


Sungguh menarik membaca bahwa Agama Buddha mendapatkan penghargaan sebagai 'Agama Terbaik di Dunia'.

15 Juli 2009, Tribun de Geneve

Koalisi International berdasarkan Jenewa untuk Kemajuan Agama dan Spiritualitas (The Geneva-based International Coalition for the Advancement of Religious and Spirituality- ICARUS) telah memberikan penghargaan kepada Komunitas Buddhis sebagai 'Agama Terbaik di Dunia' tahun ini.

Penghargaan khusus ini dipilih dalam suatu pertemuan internasional dengan lebih dari 200 pemimpin keagamaan dari semua bagian spectrum spiritual. Sangatlah mengagumkan untuk dicatat bahwa banyak pemimpin keagamaan lebih memilih Agama Buddha daripada agama mereka sendiri. Meskipun pengikut Buddha hanyalah sebagian kecil dari anggota ICARUS.

Berikut ini empat komentar dari anggota pemilih.

1.> Jonna Hult, Direktur Riset ICARUS mengatakan 'Tidaklah mengejutkan bagi saya bahwa Agama Buddha mendapatkan penghargaan sebagai Agama Terbaik di Dunia, karena kita tidak dapat menemukan satu kejadian perang pun yang dilakukan atas nama Agama Buddha. Dibandingkan dengan agama-agama lain yang sepertinya menyimpan sepucuk senapan dalam almarinya untuk dipergunakan apabila Tuhan membuat suatu kesalahan, kita bahkan sulit menemukan seorang umat Buddha yang pernah menjadi tentara. Orang-orang ini melaksanakan hal yang telah mereka ceramahkan sehingga kita tidak lagi bisa menyetarakannya dengan tradisi spritual lainnya.

2.>Seorang pastur Katholik, Romo Ted O`Shaughnessy mengatakan dari Belfast, "Sebagaimanapun saya mencintai Gereja Katholik, saya selalu terganggu karena kita mengajarkan cinta kasih seperti yang terdapat dalam kitab suci namun kemudian mengatakan bahwa kita menyatakan mengetahui kehendak Tuhan saat kita membunuh sesama manusia. Untuk alasan itulah saya harus menjatuhkan pilihan saya kepada Agama Buddha.

3.>Seorang pemimpin Muslim Tal Bin Wassad menyetujui dari Pakistan melalui penerjemahnya, "Meskipun saya seorang Muslim yang taat, saya dapat melihat sedemikian banyak kemarahan dan pertumpahan darah yang disalurkan sebagai ungkapan keagamaan daripada berhubungan dengan urusan pribadi."
"Umat Buddha telah memecahkan masalah itu", lanjut Bin Wassad, anggota ICARUS yang memberikan suara untuk kelompok Muslim Pakistan, "Sebenarnya, sebagian teman akrab saya adalah umat Buddha.."

4.>Rabbi Shmuel Wassertain mengatakan dari Jerusalem, "Tentu saja saya mencintai Agama Yahudi, dan saya pikir itulah agama terhebat di dunia. Namun, sejujurnya sejak tahun 1993 saya telah melaksanakan meditasi Vipassana setiap hari sebelum minyan (doa sehari-hari umat Yahudi). Jadi saya mengerti hal itu."

Bagaimanapun juga ada satu masalah, ICARUS tidak dapat menemukan seorang pun untuk menerima penghargaan itu. Semua umat Buddha yang mereka hubungi tetap mengatakan menolak penghargaan itu.

Ketika ditanya alasan kolompok Buddhis Birma menolak penghargaan tersebut, bhikkhu Ghurata Hanta mengatakan dari Birma,"Kita berterima kasih atas pernyataan tersebut, namun kita memberikan penghargaan itu untuk semua umat manusia, karena sifat keBudhaan berada dalam setiap diri kita."

Groehlichen kemudian berkata "Kita akan terus menghubungi semua fihak sehingga kita menemukan seorang umat Buddha yang mau menerimanya, Kita akan memberitahukan kepada Anda apabila kita telah menemukannya. "

Thx to : Sishi Devi

Rabu, 16 Juni 2010

Wat Pa Maha Kaew, Kuil Yang Dibangun Dari Jutaan Botol





Wat Pa Maha Kaew di Thailand, kuil yang dibangun dari jutaan botol aneka bentuk. Berawal dari tahun 1984 di mana pendeta pendeta buddha mengumpulkan botol botol unik untuk menghias kuil mereka. Botol botol yang terkumpul itu kemudian ditata ternyata menjadi pemandangan menarik.

Akhirnya diputuskan membangun kuil dari botol2 kolek
si yang jumlahnya demikian banyak, bentuk dan warnanya pun aneka macam. Keadaan ini kemudian mendorong para pengunjung kuil untuk ikut menyumbangkan botol botol miliknya.Dari jutaan botol yg terkumpul itulah akhirnya berhasil dibangun kuil berikut bangunan pendukungnya. Bahkan botol jugalah yang menjadi dekorasi utama di dalam kuil. Sungguh pemandangan unik dan menarik.Kuil unik ini berada Provinsi Siasaket, 370 miles sebelah utara ibukota Thailand. Konaon jumlah botol untuk pembangunan seluruh kompleks mencapai 1,5 juta botol. Termasuk ruang kaca, krematorium bahkan toilet pun terbuat seluruhnya dari botol.



Selasa, 15 Juni 2010

Ruang Sempit Hati Luas

Dengan wajah kusut seorang lelaki datang ke Vihara menemui seorang Bhikkhu tua, "Aku benar benar kacau!" ujarnya.

"Aku memilki 5 orang anak dan seorang istri sementara rumahku begitu sempit. Semuanya menjadi semakin kacau ketika ibu dan ayah mertuaku tinggal bersama kami, aku bahkan tidak bisa bernafas dirumahku sendiri..."

Bhikkhu tua yang bijaksana itu berpikir sejenak, lalu berkata, "Kalau begitu, belilah 5 ekor ayam lalu masukan ke rumahmu." Meski binggung dengan saran Si bhikkhu, lelaki itu lalu membeli 5 ekor ayam seperti nasihat bhikkhu dan memasukkannnya kedalam rumah. Esok harinya ia segera menemui bhikkhu tua lagi, kali ini wajahnya benar-benar tambah kusut. "Ayam-ayam itu berkeliaran ke sana- ke mari dan mereka berak dimana-mana, rumah kami semakin sempit dan kami tak tahan lagi dengannya."

Si bhikkhu tua hanya tersenyum lalu berkata,
"Apakah kau memiliki kambing?"
"Ya, aku punya 3 ekor kambing di belakang rumahku."
"Kalau begitu," Ujar Bhikkhu tua, "Pulanglah dan masukkan kambing itu bersama ayam-ayammu."
"Bhante (panggilan untuk bhikkhu) jangan bergurau?" ujar lelaki itu.
"Apakah kau lihat ada gurauan di wajahku?" balas si Bhikkhu.

Lelaki itu menggeleng. Meski kadang aneh, si bhikkhu tua bukanlah seperti orang kebanyakan, apa yang tersembunyi bagi kebanyakan orang, begitu terlihat jelas olehnya. Orang-orang mengatakan beliau adalah orang suci, siswa Buddha yang telah mencapai tingkat kesucian tertentu. Karena itu lelaki itu pun pulang. Lalu, meski dengan wajah binggung,ia memasukkan juga kambing-kambing miliknya ke dalam rumah.

Esoknya lelaki itu segera bergegas menemui Bhikkhu tua,"Aduh, bhante.Kami benar-benar tidak tahan lagi, semalaman kami tidak bisa tidur karena kambing-kambing itu menempati ranjang kami. Baunya membuat kami gila."

Seperti kemarin, si bhikkhu hanya tersenyum. "Pulanglah, sekarang kau boleh mengeluarkan semua binatang itu dari rumahmu."

Esok paginya giliran bhikkhu tua yang menemui lelaki tersebut dirumahnya.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya si bhikkhu tua.
"Sekarang saya merasa senang sekali Bhante, saya tidak pernah menyadari bahwa rumah saya ini ternyata masih cukup luas, walaupun ada ibu dan ayah mertuaku." Sahut lelaki itu dengan wajah berseri.

Bhikkhu tua mendekati lelaki tersebut lalu berbisik, "selama ini memang bukan rumahmu yang kurang luas, tapi hatimu lah yang kurang luas dan bersyukur...."

Usia cuma angka !!

" Yo, loe sering bilang kalau cinta itu sebenarnya suci, dan cinta itu murni, ya kalo disingkat cinta itu suci lagi murni.....

"Loe ngomong apa sih,Led, gw nggak ngerti" potong Leo ketus."
"Gimana, loe mau ngerti, kalo omongan gue belom kelar udah dipotong." jawab led sewot.

"Oke, oke, kalo gitu loe terusin deh, loe mau ngomong apa sih sebenarnya, tapi to the point aja y, nggak usah muter-muter gitu, kenapa sih?" tawar Leo yang diangguki Led.

"Maksud gue, cinta itu nggak memandang apapun juga, cinta itu tidak melihat status, usia, fisik dan latar belakang atau apapun namanya,ya kan?"

"Yup, tepat banget kawan."

"Dan loe juga pernah bilang, cinta itu nggak pandang usia, nggak peduli tua muda, besar kecil, pasti bisa merasakan yang namanya cinta. Tapi permasalahannya, kalau kita sebagai cowok ternyata harus jatuh cinta sama orang yang usianya lebih tua dari kita atau sebaliknya, cewek yang menjalin kasih sama cowok yang jauh lebih muda, apa itu salah?'

"Siapa yang bilang?"

"Ya gue barusan, lagian loe ditanya malah balik tanya." Led menjawab sewot.

"Maksud gue pendapat itu nggak bener Led. Sama sekali nggak bener. Cinta ada di sini (sambil menunjuk dadanya) bukan di usia. Masalahnya bukan pada usia, tapi seberapa besar sih kasih sayang itu. Dan kalau kita memang lebih cocok sama orang yang lebih tua, kenapa nggak? Lagian khan tergantung kita yang ngejalanin. Usia itu khan cuma angka dan cuma deret hitung, nggak lebih. Satu hal lagi, usia nggak selamanya jadi tolak ukur kedewasaan seseorang. Berapa banyak coba orang-orang muda belia jauh lebih bijak, lebih dewasa dari orang tua sekalipun. Begitu juga sebaliknya, berapa banyak orang tua yang tingkahnya kayak bocah belasan tahun?"

"jadi gue gak salah dong kalau gue mencintai orang yang usia jauh lebih tua ketimbang gue?"

"Jelas, nggak. sebab hakekat sebuah hubungan adalah kecocokan, kebahagiaan dan kemampuan kedua pihak saling mengisi satu sama lain? So, nggak ada urusan berapa pun usia pasangan kita."

"Serius loe?"

"Kalo itu bikin loe seneng, bikin loe bahagia, kenapa nggak ? Lagian sampai detik ini nggak ada larangan untuk mencintai orang yang lebih tua atau lebih muda dari kita, ya kan?" kata Leo yang lebih menyakinkan Led yang masih penasaran.

"Bener nih?" tanya Led lagi, kali ini dengan sumringah.
"Ya, ampun, Led loe masih nggak ngerti ya omongan gue. Loe nggak ngerti bahasa indonesia ya?"

"Bukan nggak ngerti, cume gue nggak yakin aja. Sekali lagi gue tanya sama loe, nggak salah dong kalo gue mencintai orang yang usianya jauh di atas gue?"

"Nggak, nggak, nggak... !!! Puas?!!" kali ini Leo yang sewot.
"Yakin?"
"Banget!"
"Sekalipun yang gue cintai adalah..... nyo- kap- loe....!"
Kata Led terbata dengan rona wajah serius, nggak becanda. Beneran !

"Leo nggak menjawab, dia cuma bengong, lalu.... Brakk... ia jatuh pingsan!

Pingsan, sudah lebih dari cukup sebagai jawaban atas pertanyaan mengejutkan itu.

(Jadi, Led benar-benar lagi jatuh cinta sama ibunya Leo yang memang di kenal sebagai janda cantik lagi seksi di kampung mereka. Usianya 20 tahun lebih tua dari Led dan Leo. Namun, sekali lagi bukankah usia cuma angka?)











NB : nama2 di atas hanya samaran....
hehehehehehehe

Cinta hanya Kendaraan

Cinta hanya Kendaraaan

"Eh, Yo," ujar Led, "Gimana kalo ada orang yang baik banget sama gue tapi gue nggak cinta sama dia, apa gue mesti nerima cintanya?"
"Hmm.." guman Leo sambil terus mengetik artikel yang berjudul usia cuma angka.
"Yo, jawab donk!"
"Leo masih terus mengetik.
" Ugh.. ngetik kok kaya meditasi, sok serius!" pekik Led


Leo, menoleh, menatap led sambil berkata. "Gue justru lagi mikir! Pertanyaan loe tadi butuh pemikiran serius. Sebab masalahnya bukan cuma nolak atau nerima, tapi lebih dari itu!"
"Sok Bijaksana" sewot Led.
"Gue ngeliat apa yang loe nggak liat, gue berpikir apa yang gak terlintas dipikiran loe, karena itu gue tahu apa yang sama sekali loe nggak tahu. Karena itu pula loe selalu nanya ke gue, kan?"
"Weee... Kalo loe lebih tahu, ayo jawab!"
"Kalo gitu jangan loe terima cintanya! Sebab cinta hanya pantas dibalas dengan cinta, bukan dengan hati yang luluh oleh kebaikan atau hutang budi." jawab Leo.
"Tapi kebaikannya itu bener-bener bikin gue nggak tega kalo harus nolak cintanya nanti". sahut Led
"Dia baik sama loe karena rasa cintanya, sementara loe menerima dia bukan karena cinta di dada loe, tapi semata-mata karena rasa nggak enak telah menerima kebaikannya. Jadinya pasti timpang. Gimana kalo ditengah jalan nanti loe jatuh cinta sama orang lain? Apa loe berani jamin kebaikan dia bakal ngalahin rasa cinta loe terhadap orang lain, sehingga loe nggak bakal menghianatinya? Kalo ya, silahkan. Kalo nggak, lebih baik pahit diawal..."

"Led merenung sejenak. Matanya yang bulat jadi menerawang.
"Yo, bukannya kebersamaan akan melahirkan cinta?" ujar Led tiba-tiba.
"Bisa aja, tapi nggak melulu begitu. Bisa juga jadi sebaliknya, cinta melahirkan kebersamaan."
"Cinta melahirkan kebersamaan?"
"iya"
"Lho, cinta khan nggak harus memiliki? kalo nggak memiliki berarti nggak harus bersama donk, sementara gue udah bersama, padahal gue belom cinta sama dia."
Giliran Leo yang bengong. seperti sesosk patung yang yang terpajang di ruang sekretariat,hanya kepalanya yang berulang kali mangut-mangut.

"Tujuan cinta adalah kebersamaan, khan?" ujar Led algi.
"Tujuan cinta adalah kebahagiaan." Sahut Leo dengan sisa bengongnya.
"Gimana bisa bahagia kalo nggak bisa bersama? cinta tanpa bisa memiliki itu khan cuma bikin sakit hati."
"Memang begitu..." sahut Leo melemah...
"Kalo gitu, gue udah sampe tujuan donk?"
"Maksud loe?"
"Gue khan udah bisa bersama, meski gue belom cinta."

Leo makin nggak ngerti.

"Iya, tadi loe sepakat kalo tujuan cinta itu adalah kebersamaan. Nah, gue udah sampai tujuan, khan?

Kali ini Leo tersenyum. Seolah ada bolham menyala di ubun-ubunnya.

"Bener..bener itu, gue sepakat."ujar Leo.
"Kebahagiaan itu tujuan, sementara cinta hanya kendaraan untuk sampai kesana. So, kalo loe udah sampai tujuan, berarti nggak butuh lagi kendaraan. Tapi loe yakin bahagia sama dia?"
"Nggak ada kebahagiaan yang melebihi bahagianya orang yang duduk bersama seseorang yang begitu baik padanya."
"bener,bener itu."
"Jadi boleh nerima cinta dia karena kebaikannya?"
"Kalo alasan loe begitu, silahkan."
"Walaupun tanpa cinta di dada gue?"
"Ya, walaupun tanpa cinta, sebab, kebersamaan dan kebaikannya bakal jadi bibit yang menumbuhkan cinta di dada loe."

Led tersenyum. Hatinya kini benar-benar plong.
"Tapi tunggu!" ujar Leo tiba-tiba.
"Apa lagi?"
"Jangan-jangan loe cuma mau manfaatin kebaikannya dia, ya?"
Led mengerutkan kening.
"Emangnya salah?"
"Bukan cuma salah, tapi nggak bermoral!"
"Lho, dengan manfaatin kebaikannya itu justru gue berlaku adil. Dia memberi dengan ikhlas dan tulus, sementara gue juga menerima kebaikannya dengan ikhlas dan tulus pula.
"Adil banget, khan? Nggak cuma itu, kalo dua orang yang sama-sama ikhlas menyatu, pasti klop banget, Khan?"
"Klop? Memberi dengan ikhlas itu sulit, sebaliknya apa sulitnya menerima dengan ikhlas?" Leo jadi sewot sendiri.

"Jangan salah, Coy! Menerima dengan ikhlas dan tulus itu kenyataannya jauh lebih sulit dari pada memberi dengan ikhlas..." Jelas Led, "Soalnya apa yang kita berikan buat orang lain pasti cuma sebagian kecil dari yang kita miliki. Apa sulitnya sih ngikhlasin yang kecil itu?
Tapi kalo menerima dengan ikhlas, wuiiih sulit Coy! Sebab menerima dengan ikhlas dan tulus berarti loe harus menerima kenyataan bahwa nasib loe nggak lebih baik dari orang yang memberi..."
"Terlalu mengada-ada>" Potong Leo.
"Oke, sekarang gini, ngikhlasin duit satu milyar itu jauh lebih gampang dari pada mengikhlasin misalnya kematian orang tua kita secara mendadak!"
"Yaa..yaa... yang itu gue setuju....." ujar Leo tanpa tahu apa yang mesti di ucapkannya lagi.
"Nah, jadi boleh dongk gue manfaatin kebaikannya dia." Sahut Led sambil cekikikan.
"Dengan satu syarat."
"Apa?"
"Bagi Hasil!"


salam hangat,
Hati yang Hangat ;-)

Bila Cinta Tak Lagi Buta

Bila Cinta Tak Lagi Buta

Juliet akhirnya memilih mati. Ia menegak racun dan tubuhnya terkapar disisi Romeo... Yup! Bagi banyak orang, kisah Romeo dan Juliet adalah simbol kesejatian plus ketulusan cinta. Tapi lain hal dengan Leo. Menurut Leo, Juliet itu bodoh!

"Bukankah kebodohan terbesar di dunia ini adalah ketika seseorang memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri?" Ujar Leo, membela diri.

"Walaupun itu dilakukan atas nama cinta? sahut Led sambil mengerutkan kening.

"Ya," balas Leo sambil menerawang. Seolah ia melihat Juliet di atas langit-langit ruang dayaka di Padum.

"Kebodohan sampai kapanpun akan tetap menjadi kebodohan walaupun dilakukan atas nama cinta..."

"Lho, bukankah cinta itu memerlukan pengorbanan?" sanggah Led.

"Pengorbanan yang dilakukan tanpa logika adalah pengorbanan yang sia-sia. Terbukti, ketika Juliet memilih mati, kisah mereka berakhir. Coba kalau Juliet memilih hidup, mungkin kisahnya akan berakhir dengan bahagia".

"Lho, tapi khan, Shakespeare menginginkan Juliet mati."

"Tapi kematian Juliet bukan semata-mata karena rasa cintanya yang sejati, tapi semata-mata agar ceritanya menjadi menarik. Bukankah cerita yang berakhir dengan tragis akan lebih menarik? Sampek Engtay, Siti Nurbaya, misalnya..."

"Jadi pengorbanan Juliet bukan karena cinta sejatinya pada Romeo?"

"Sudah jelas, khan?"

"Trus apa artinya pengorbanan Juliet?"

"Bagi Romeo, pengorbanan Juliet nggak berarti apapun. Soalnya orang yang udah mati nggak mungkin merasakan cinta lagi. Tapi bagi kita, kematian dan pengorbanan Juliet bisa jadi pelajaran penting :
jangan sampai cinta itu membuat kita buta dan kehilangan logika!" Tegas Leo, sambil mengenang kembali peristiwa akhir tahun 2008 yang lalu, ketika seorang gadis bloon, mau membunuh diri demi mendapatkan hatinya.

Led mengangguk-angguk mesti ia belum sepenuhnya paham maksud Leo. Otak tuh anak emang sulit banget diterka jalan pikirannya. 'Kadang cara berpikirnya suka terbalik, tapi kalau dipikir-pikir ternyata ada benarnya juga.' dalam batin Led berucap.

"Heh, Pernah nonton film titanic, kapal tenggelem" tanya Leo.

Led mengganguk lagi, kali ini sambil menerka apa lagi yang bakal di bahas Leo.

"Cinta Rose kepada Jack pun nggak kalah tulus dengan cintanya juliet kepada Romeo. Tapi ketika Jack akhirnya mati, bukan berarti Rose lantas bubuh diri. Cintanya yang besar dan rasa kehilangan nggak membuatnya kehilangan kendali. Kendali itu tetap ada di otaknya. Itulah cinta sejati."

"Maksudnya ?"

"Kita selalu menyambut kedatangan orang yang kita cintai dengan mata dan hati yang berbinar-binar namun selalu mengiringi kepergiaannya dengan air mata dan keputusasaan. Cinta sejati adalah ketika kita menerima kepergiannya dengan ketulusan yang sama ketika kita menyambut kedatangannya. Karena pengorbanan terbesar adalah ketika kita harus tetap hidup sementara orang yang kita cintai telah mati..."


Salam Hangat,
Hati yang Hangat

Menciptakan Sebab Kebahagiaan, Menghalau Sebab Penderitaan

Menciptakan Sebab Kebahagiaan, Menghalau Sebab Penderitaan

अहिंसा चौर्यविरतिः परदारविवर्जनम्।
मिथ्यापैशुन्यपारुष्याबद्धवादेषु संयमः॥८॥
ahiṁsā cauryaviratiḥ paradāravivarjanam|
mithyāpaiśunyapāruṣyābaddhavādeṣu saṁyamaḥ||

Membunuh, mencuri dan sex yang salah,
Berbicara yang tidak benar, ucapan yang memecah belah,
Berbicara kasar, berbicara yang tak ada gunanya,
Serakah, pikiran jahat dan pandangan salah.

लोभव्यापादनास्तिक्यदृष्टीनां परिवर्जनम्।
एते कर्मपथाः शुक्ला दश कृष्णा विपर्ययात्॥९॥
obhavyāpādanāstikyadṛṣṭīnāṁ parivarjanam|
ete karmapathāḥ śuklā daśa kṛṣṇā viparyayāt|

Semua itu dianggap sebagai sepuluh perbuatan karma tidak baik.
Dan perbuatan kebalikannya adalah sepuluh perbuatan baik.
Tinggalkan yang memabukkan, jalani hidup yang benar,
Jangan punya niat untuk menyakiti, praktikan kemurahan hati.

हिंसया जायतेऽल्पायुः बहवाबाधो विहिंसया।
चौर्येण भोगव्यसनी सश(त्रुः) पारदारिकः॥१४॥
hiṁsayā jāyate'lpāyuḥ bahavābādho vihiṁsayā|
cauryeṇa bhogavyasanī saśa(truḥ) pāradārikaḥ||

Tentang membunuh, orang kemudian lahir pendek umur dalam hidupnya.
Karena menganiaya makhluk lain, orang lalu mengalami banyak penyakit.
Akibat dari mencuri, orang lalu mengalami kehilangan harta benda.
Karena sex yang salah, orang lalu mengalami banyak musuh.

प्रत्याख्यानं मृषावादात् पैशुन्यान्मित्रभेदनम्।
अप्रियश्रवणं रौक्ष्यादबाद्धा(दपार्था?)द्दुर्भगं वचः॥१५॥
pratyākhyānaṁ mṛṣāvādāt paiśunyānmitrabhedanam|
apriyaśravaṇaṁ raukṣyādabāddhā(dapārthā?)ddurbhagaṁ vacaḥ|

Tentang berbicara yang tidak benar, orang lalu bertemu dengan penipu.
Karena ucapan memecah belah, orang lalu terpisah dengan mereka yang amat dicintai.
Karena ucapan yang kasar, orang lalu sering mendengar kata-kata yang tidak menyenangkan.
Karena berbicara yang tiada guna, orang lalu diremehkan oleh yang lain.

मनोरथान् हन्त्यमिध्या व्यापादो भयदः स्मृतः।
मिथ्यादृष्टिः कुदृष्टित्वं मद्यपानं मतिभ्रमः॥१६॥
manorathān hantyamidhyā vyāpādo bhayadaḥ smṛtaḥ|
mithyādṛṣṭiḥ kudṛṣṭitvaṁ madyapānaṁ matibhramaḥ||

Karena keserakahan, orang lalu menderita karena tidak tercapai keinginannya.
Karena kebencian, orang lalu menjadi subjek dari teror.
Karena pandangan salah, orang lalu menumbuhkan keterikatan terhadap hal-hal yang buruk.
Karena minuman keras, orang lalu pikirannya menjadi bodoh dan liar.

Keterangan:

Adalah sebuah keberuntungan besar terlahir sebagai manusia. Sehat, sejahtera dan memeiliki kemerdekaan dan kebebasan.

Menjalani hidup ini, bagaikan mengayuh sampan mengarungi samudra hidup yang didera oleh riak-riak gelombang suka duka. Ada yang karena karma dan ada juga riak dan gelombang tersebut disebabkan karena kebodohan, kemalasan dan keterikatan kita sendiri.

Hidupmu, kemena ia menuju tergantung padamu. Engkaulah nahkodanya, dirimulah saisnya.

Jadilah nahkoda yang tangguh dengan begitu perahu hidupmu tak akan bisa karam oleh gelombang.
Jadilah syais yang ahli dan handal, sehingga kereta hidupmu membawamu pada kemajuan dan kebahagiaan.

Jauhi sebisanya sepuluh ketidak bajikan diatas, agar engkau tiada menyemai duri-duri yang akan menusuk kakimu sendiri. Racun yang akan membuatmu menderita.

Jalankan sebisanya sepuluh kebajikan, yang akan menjadi manu bagimu, sedikit atau banyak hanya memberimu rasa manis, senang dan bahagia.

Ini tidak mudah, tapi itulah ajalan menuju harapan hidup yang lebih baik.
Jika secara duniawi hidup sudah teratur dan banyak kemudahan,
Ia bisa menjadi batu loncatan menuju pencapaian batin dengan lebih mulus.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Sadhu…sadhu…sadhu…

diCopy dari pesan Vihara Metta

Bhiksuni Virya Guna: Menyikapi "CIONG" sesuai dengan ajaran Buddha Dharma

Dalam kalangan keturunan Tionghua dikenal adanya Ciong beragam orang memberikan pendapatnya tentang hal ini, suhu tidak menjelaskan dari sisi lainnya tapi sebagai umat Buddha yang sudah memasuki pintu Dharma perlu kita menyikapi dengan hal hal seperti dibwah ini :
1. Mempunyai keyakinan /Sraddha yang kuat terhadap ajaran Buddha Dharma ;
2. mempunyai keyakinan/ Sraddha yang kuat terhadap Hukum Sebab –akibat ;
3. mempunyai keyakinan/Sraddha yang kuat terhadap karma buruk, dibuat berarti bibit sudah ditanam, bibit menuas, tumbuh, berkembang dan berbuah, buahnya matang harus kita terima, menerimanya sebagai proses atas karma buruk yang sudah kita buat.
4. untuk mengatasi “ciong yang besar menjadi kecil, kecil menjadi tiada “ dengan kiat-kiat sebagai
berikut :
a. menumbuhkan prilaku, tutur bahasa dan pikiran yang selalu baik ;
b. tidak lagi melakukan melalui prilaku, tutur bahasa dan pikiran yang jelek, artinya yang bertentangan dengan Panca Sila Buddhis, antara lain tidak mengambil nyawa makhluk lain; tidak mengambil barang atau benda yang bukan menjadi miliknya; tidak mengadakan hubungan suami-istri atau berprilaku, tutur bahasa dan pikiran yang menjurus kearah perselingkuhan; tidak mengeluarkan kata-kata dusta, kata-kata kasar/jorok, kata kata yang bersifat menfitnah /lidah bercabang dua, dan kata-kata tidak senonoh; tidak kehilangan kesadaran/minum minuman yg memabokan;
c. mempunyai kesabaran yang penuh dengan pengertian bahwa karma buruk yang berbuah dan matang harus kita terima karena inilah proses pembelajaran dari kehidupan itu sendiri, kita yang buat ya kita harus terima hasilnya, jadi tidak boleh menyalahkan orang lain.
d. Harus bangun dari keterpurukan , semangat mulai hidup baru .
e. Melakukan intropeksi, kesalahan tidak diulang lagi dan kesalahan adalah pengalaman dan proses pembelajaran yang harus dibayar mahal.
f. Belajar menjadi lebih bijak dengan mengerti kekurang dan kelebihan diri sendiri dan belajar dengan mengerti kekuranganan dan kelebihan orang lain.

Nah , kalau kita sudah mengerti dan mau menjalankan hal hal diatas , kalau shio kita ciong pada tahun yang bersangkutan kita sudah mengerti mengantisipasinya, jadi tetaplah berbuat baik, jangan membatasi diri terutama dari kegiatan – kegiatan social kemasyarkatan positif yang bisa menambah karma baik kita.
Semoga keterangan ini bisa menambah wawasan anda dan ciong bukanlah hal yang sangat menakutkan.


By : Bhiksuni Virya Guna

Renungan utk para suami......

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan seorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus menyediakan makan untuknya. Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat!
Aku membuka selimut dan..... di sanalah sumber 'masalah'nya ... sebuah
mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan
pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan,
dia hanya memberi penjelasan singkat:

"Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya .. Karena aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpanny a di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya ... Saya minta maaf Dad ..."

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya. Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun... belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal....

Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, Dad".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu......

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim dingin, dan hari Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di hati setiap orang yg lalu lalang... Lagu-lagu Natal terdengar diseluruh pelosok jalan .... tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya
telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk
tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. . Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : "Maaf, Dad". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasanny a melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya?

Jawabanny a, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk mommy.....".

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. .... tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?"

Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus".

Setelah mendengar penjelas anny a ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan ....

Aku bilang pada anakku, "Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur......

'Mommy sayang',

Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut.. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya, setelah
menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Mommy, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan
oleh istri saya ....

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebih anny a, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya.

Papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger

Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah,karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham. Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, Putrinya Jessica datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru. Buku itu bergambar seorang Sun Go Kong yang imut, sangat menarik perhatian Jessica, "Pa liat"! Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya. Budi menengok ke arahnya, sambil menurunkan kaca matanya, kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi "Wah,. Buku Baru ya Jes?", "Ya papa" Jessica berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari ayahnya. "Baca in Jessi dong pa" pinta Jessica lembut, "Wah papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh" sanggah budi dengan cepat. Lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius.

Jessica bengong sejenak, namun ia belum menyerah. Dengan suara lembut dan sedikit manja ia kembali merayu "pa, mama bilang papa mau baca untuk Jessi" Budi mulai agak kesal, "Jes papa sibuk, sekarang Jessi suruh mama baca ya" "pa, mama cibuk, terus, papa liat gambarnya lucu-lucu", "Lain kali Jessica, sana ! papa lagi banyak kerjaan" Budi berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, menit demi menit berlalu, Jessica menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba ia mulai lagi. "pa,.. gambarnya bagus, papa pasti suka", "Jessica, PAPA BILANG, LAIN KALI !!" kata Budi membentaknya dengan keras, Kali ini Budi berhasil, semangat Jessica kecil terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan ia bergeser menjauhi ayahnya "Iya pa,. lain kali ya pa?"

Ia masih sempat mendekati ayahnya dan sambil menyentuh lembut tangan ayahnya ia menaruh buku cerita di pangkuan sang Ayah. "pa kalau papa ada waktu, papa
baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger" Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua pekan telah berlalu namun permintaan Jessica kecil tidak pernah terpenuhi, Buku cerita "Anak-anak pembawa perdamaian"(terbitan KORPAR Choice Katedral), belum pernah dibacakan bagi dirinya.

Hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras "Buukk!!" beberapa tetangga melaporkan dengan histeris bahwa Jessica kecil terlindas kendaraan seorang pemuda mabok yang melajukan kendaraannya dengan kencang didepan rumah Budi. Tubuh Jessica mungil terhentak beberapa meter, dalam keadaan yang begitu panik ambulance didatangkan secepatnya, selama perjalanan menuju rumah sakit, Jessica kecil sempat berkata dengan begitu lirih "Jessi takut pa, jessi takut ma, Jessi sayang papa mama" darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sesampainya di rumah sakit terdekat.

Kejadian hari itu begitu mengguncangkan hati nurani Budi, Tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji. Kini yang ada hanyalah penyesalan
Permintaan sang buah hati yang sangat sederhana,.. pun tidak terpenuhi.
Masih segar terbayang dalam ingatan budi tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita, kini sentuhan itu terasa sangat berarti sekali, ",...papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger" kata-kata jessi terngiang-ngiang kembali.

Sore itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang Jessica kecil tidak akan terdengar lagi, Budi mulai membuka buku cerita "Anak-anak pembawa perdamaian" yang diambilnya perlahan dari onggokan mainan Jessica di pojok ruangan. Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar-lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Jessica kecil. Budi menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan suara keras, tampak sekali ia berusaha membacanya dengan keras, Ia terus membacanya dengan keras-keras halaman demi halaman, dengan berlinang air mata. "Jessi dengar papa baca ya" selang beberapa kata,.. hatinya memohon,.lagi "Jessi papa mohon ampun nak" "papa sayang Jessi"
Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu Budi bersujut dan menagis,..memohon satu kesempatan lagi untuk mencintai.

Seseorang yang mengasihi selalu mengalikan kesenangan dan membagi kesedihan kita, Ia selalu memberi PERHATIAN kepada kita Karena ia Peduli kepada kita

ADAKAH "PERHATIAN TERBAIK" ITU BEGITU MAHAL BAGI MEREKA ?

BERILAH "PERHATIAN TERBAIK" WALAUPUN ITU HANYA SEKALI

Bukankah Kesempatan untuk memberi perhatian kepada orang-orang yang kita cintai itu sangat berharga ?

DO IT NOW

Berilah "PERHATIAN TERBAIK" bagi mereka yang kita cintai LAKUKAN SEKARANG !! KARENA HANYA ADA SATU KESEMPATAN UNTUK MEMPERHATIKAN DENGAN HATI KITA

............HIDUP................

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey
mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya:

"Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.
"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit.
Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh,mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama,
tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus,lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkatberatnya." lanjut Covey.
"Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut,istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan dibawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok.
Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi......

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!!

"Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita."

Berpacaran Atau Berkuasa?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "pacar" memiliki arti: teman lawan jenis yg tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih.

Jadinya konsep berpacaran adalah ketika kita Memiliki Cinta Kasih, kasih sayang dan Ketulusan. Dan yang paling penting adalah Kepercayaan, Kesetiaan dan Keseimbangan.
Orang berpacaran, karena ingin memilih sendiri jodohnya yang dianggap cocok sebagai pendamping hidup kemudian. Karena biasanya konsep pernikahan itu sendiri tidak main-main, Harapan semua orang adalah sekali menikah untuk selamanya. Bersanding dengan orang yang sangat menyayangi dan mencintainya sampai akhir hidupnya. Walau di jaman sekarang slogan tersebut sepertinya hanya menjadi 'janji manis' pada saat pernikahan, dan tentunya tidak semua pasangan demikian adanya, semua kembali pada pribadi masing-masing dalam menjalaninya

Pada Orang-orang jaman dulu pada umumnya kebanyakan menikah karena dijodohkan, mereka tidak mengerti memilih apalagi berani menentang kehendak orang tuanya. Entah mengapa, mereka mampu bertanggungjawab atas pernikahan itu sendiri dan memiliki anak yang banyak yang mendampingi hidup mereka, apalagi konsep 'banyak anak banyak rejeki' dan banyak kisah nyata juga tentang kerukunan hidup keluarga besar ini. Walau tidak dipungkiri sebagian dari kaum bangsawan memiliki lebih dari satu isteri sebagai bentuk 'kekuasaan'nya, tetapi pada umumnya angka perceraian sangat jarang terjadi. Bila kita bertanya apakah ada kebahagiaan dalam pernikahan masing-masing pasangan? tentu jawabnya kembali lagi pada masing-masing pribadi.

Kesimpulan: Baik jaman dulu maupun jaman sekarang, Kebahagiaan dalam berumah tangga akan kembali pada masing-masing pribadinya. Mau bahagia atau tidak bahagia tergantung bagaimana menjalani Hidup itu sendiri, mengisi satu dengan yang lainnya, memiliki tanggungjawab dan sebagai pendamping hidup yang bertekad untuk setia dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.

Nah kembali masalah pacaran, Ketika jaman sekarang kita boleh memilih kembali pasangan hidup kita, ketika kita diberi kepercayaan untuk saling mengamati dan saling menjajaki satu dengan yang lainnya, inilah masa-masa kita dapat menganalisa siapa pendamping hidup kita.
Ketika kata cinta dikatakan, sesungguhnya apa yang terjadi?
Ada Harapan disana, dan bila harapan itu mendapat jawaban yang meyakinkan sehingga bertepuklah kedua tangan, dan disana pula lah stempel "MILIKKU" telah dibubuhkan.
Pacarku adalah MILIKKU, hanya aku yang dapat MENGUASAInya, orang lain sama sekali tidak ada hak. Nah sesungguhnya apa yang terjadi, "AKU" telah bermain disini, sebelum pacaran, siapapun tidak berhak mengandeng seseorang, apalagi yang lainnya. Tetapi setelah ada 'Proklamasi Berpacaran' Semua menjadi berubah.

Banyak Pasangan yang berpacaran pada awalnya memiliki banyak teman, kini perlahan-lahan menjauh atau dijauhi dari teman-temannya. Banyak pasangan yang akhirnya menjadi 'terkukung' pada keputusan untuk menjauhi teman-teman baiknya, apalagi 'mantan-mantan'nya. Akhirnya bentuk 'Kekuasaan' baru pun telah terjadi sebagai permasalah dalam berpacaran.
Melupakan proses awal dari pacaran adalah membangun hubungan penuh cinta kasih, kepercayaan dan kesetiaan.

Ketika kita telah mengatakan setia, sudah tentunya tidak akan menyakiti pasangannya, tanpa harus di 'teror' pun kesetiaan itu akan tetap ada. Menyangkut kepercayaan seseorang, memang tidak mudah untuk menjadi orang yang dipercaya atau yang mempercayai, tetapi ketika kepercayaan ini dipegang teguh, tidak perlu lagi ada camera pengawas atau mata-mata yang mengintai setiap saat.
Bentuk-bentuk 'teror' kecil inilah yang kerap dirasakan sebagai 'belenggu' dalam berpacaran.
akhirnya stress, mewarnai dunia anak muda, Stress dan Kecemburuan yang luar biasa mewarnai dunia percintaan, yang seharusnya dibina dengan keharmonisan dan kerukunan.

Satu langkah yang bijak adalah membangun Kesadaran, bahwa seharusnya kita sendiri yang menentukan hidup kita, bukan orang yang baru 'datang' dalam hidupnya kemudian 'mengatur' dan 'merengut' semua kebebasan dan kehidupan anda. Bila dalam proses berpacaran saja, sudah dirasakan Krikil-krikil yang 'bahaya' mengapa masih mau bertahan sampai menikah kemudian, jangan lupa pacaran adalah proses 'pemilihan' agar jangan sampai salah pilih. dan memang penyesalan akan selalu muncul belakangan.
Kekhawatiran yang muncul pada saat berpacaran, mungkin hanya satu atau dua orang, tetapi ketika menjadi sebuah pernikahan, sudah lagi melibatkan 2 keluarga dan banyak faktor yang akan menjadi perhatian besar.

Kata 'putus' rasanya jauh lebih indah di banding kata 'cerai' walau semua ada konsekuensinya masing-masing, demi sebuah kebahagiaan. demi kenyamanan dalam perjalanan kemudian.
Tetapi jauh lebih penting dari sekedar membuat pernyataan 'putus' atau 'cerai' adalah Merubah diri dan mengubah pola berpikir, serta memperbaiki hubungan yang sudah tidak harmonis. Yakinlah setiap orang bisa berubah, dan setiap orang mampu untuk berubah, hanya membutuhkan waktu, membutuhkan proses.
bila sesuatunya masih bisa diperbaiki, mengapa harus dihancurkan. Tetapi bila memang diperbaiki saja sulit, yah lebih baik mengakhiri untuk membangun kembali sesuatunya dari baru lagi.

Jaman semakin canggih, semakin instan, semakin berat tantangan hidup, semakin banyak masalah yang muncul, dengan adanya teknologi menyebabkan masalah-masalah baru terjadi, tetapi semua kembali lagi pada masing-masing pribadi bagaimana menyikapinya dengan bijak.

Akhir kata, jadikanlah calon atau pasangan hidup anda sebagai sahabat, sebagai orang yang paling dekat, tempat berbagi, tempat saling mengasihi, dan membina kebahagiaan. walau ada perbedaan, tetapi jadikan perbedaan itu sebagai satu bentuk warna baru dalam hidup anda. Pacaran bukan Menguasai. Pacaran bukan saling menyakiti, pacaraan juga bukan suatu 'harga mati'. karena tujuan dari kehidupan adalah mencari kebahagiaan. semoga anda semua bahagia. Saling menyayangi dan saling mengisi.

Artikel ini dibuat bagi mereka yang membutuhkan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
Anggap sebagai wacana, dan kembali ingat pada prinsip hukum sebab akibat itu sendiri.
Bila kita ingin bahagia, buatlah orang lain bahagia. Carilah pasangan yang sesuai dengan anda.
akhir kata seperti yang sering Chu Pat kai katakan: "Cinta Derita Tiada Akhir"
"Siap mencintai, siap memberi dan mengisi"
"Siap mencintai, siap juga mengakhiri"
apapun kondisinya "SIAP GRAK!", "Maju ... Jalan!"
By:Sakya Sugata

Dhamma VS Sabun

Pada suatu waktu ada seorang Bhante sedang naik mobil bersama seorang Pengusaha Sabun yang sangat terkenal... Pada saat mereka sedang jalan2 dengan mobil,, mereka berhenti di dekat lampu merah,, Dan ada seorang pencopet yang melakukan aksi'y,, Lalu si pengusaha berkata " lihat bhante,, dhamma yang engkau babarkan sudah tidak berguna lagi". " Memang kenapa??" tanya Bhante, " Tentu saja,, lihat masih banyak orang yang melakukan kejahatan dan semakin banyak ".. Lalu sang Bhante pun terdiam dan menjawab'y dengan seulas senyum,,

Lalu mereka melanjutkan perjalanan kembali,, Di tengah perjalanan turunlah hujan dan mereka behenti sejenak karena hujan tersebut sangat deras,, Lalu mereka melihat ke kiri dan ada sekelompok anak kecil sedang bermain bola di tengah lapangan yang berlumpur.. Kemudian,, Bhante berkata " Hai pengusaha,, sabun mu sudah tidak diperlukan lagi sekarang. " Mengapa demikian?? " tanya pengusaha. " Lihat,, mereka bermain di lapangan dan mereka sangat kotor, berarti sabun mu tidak berguna sekarang "..

Karena tidak mau kalah sang pengusaha pun berkata " Bukan'y tidak di pakai lagi,, tetapi mereka tidak mengenal sabun saya".. Dan Bhante berkata " Ya kau memang benar,, Jadi,, seperti hal'y Dhamma,, bukan tidak dibutuhkan lagi,, tetapi meraka belum mengenal Dhamma maka mereka berbuat kejahatan"

Dari cerita di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa,, Sabun mungkin dapat menghilang kan kotoran,, Namun Dhamma dapat menghilangkan Kotoran Batin,,

Papa... Kembalikan tangan Ita...

Ini kisah nyata yg lagi heboh di Malaysia sekarang, jangan lupa siapkan tissue karena bener-bener menyedihkan......Ingatlah.
...semarah apapun, janganlah bertindak keterlaluan..............

Ditujukan kepada semua orang tua,
Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman dan pengajaran......Sebagai ibu kita patut juga menghalangi perbuatan suami kita memukul. Khususnya pada anak-anak yang masih kecil dan tak tahu apa-apa. Mengajar dgn cara memukul bukanlah cara terbaik, mungkin sudah sampai waktunya untuk badan2 kebajikan educate org Malaysia untuk praktekkan konsep 'time out" jika anak2 buat salah.


Begini kisah nyatanya:

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja. Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya. Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena ada perayaan Thaipusam sehingga jalanan macet. Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.
Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini?" Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 'Tak tahu... !" "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Ita yg membuat itu papa.... cantik kan!" katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa?. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.
Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka2nya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.
Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. "Oleskan obat saja!" jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Ita demam...
" jawap pembantunya ringkas."Kasih minum panadol ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.
"Tidak ada pilihan.." katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.
"Ia sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah" kata doktor.
Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang suntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran2 melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

"Papa.. Mama... Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama." katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.
"Ita juga sayang Kak Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.
"Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa ambil.. Ita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi," katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.
*"jika tidak dapat apa yang kita suka...belajarlah utk menyukai apa yang
kita dapat.." *SoMeTiMeS GoOd PeOpLe Do EvIl ThiNgs....

Menyadari segala kekurangan sebagai kelebihan

Banyak orang yang tidak pernah puas, terhadap apa yang telah dimilikinya. Selalu merasa kekurangan, walau apapun yang diinginkan sudah terpenuhi tetapi sepertinya masih ada ketidakpuasan yang keluar dari mulut dan pikirannya.

Demikian Sang Buddha bersabda: ” Merasa puas, mudah disokong, sederhana hidupnya, tenang inderanya, berhati-hati, tahu malu, tak berbuat kesalahan walaupun kecil yang dapat dicela oleh orang yang bijaksana …”

Sabda Sang Buddha tidak menyatakan bahwa kita harus hidup menjadi orang yang pas-pasan, dan menjadi orang susah, tetapi mengingatkan kita untuk menyadari apa pun yang kita miliki, harus disyukuri, dan sadarilah bahwa kerja keras yang kita telah lakukan walau belum sempurna tetapi juga memiliki kemajuan, dan perkembangan dalam setiap hasilnya. Merasa puas dengan apa yang telah dikerjakan hari ini dan menetapkan rencana serta tujuan untuk hari esok, bentuk kepuasan ini bukan untuk menjadi sebuah ’kemunduran atau kepasifan’ melainkan untuk melangkah lebih maju lagi lebih kreatif, dan inovatif.

Definisi ’merasa puas dan mudah disokong’ lebih bersifat pada motivasi. Sang Buddha tetap berpegang pada Jalan Tengah, dimana kita tidak terlalu boros dan membuang-buang uang tanpa suatu alasan yang jelas dan manfaat bagi siapapun yang merasakan. Dan juga bukan menjadi orang yang selalu “haus’ akan sesuatu dan banyak ‘menuntut’ tanpa melihat situasi dan kondisi hidupnya.

Hal yang wajar untuk memenuhi kehidupan seseorang dalam level dan derajat yang ‘berada’, untuk memenuhi pola dan kebutuhan hidup yang jauh lebih baik, selama mereka dapat dengan bijaksana mengolah kekayaan mereka. Tetapi sangat tidak wajar bagi mereka yang hidup di bawah garis untuk menjalani kehidupan yang diluar batas kemampuan mereka.

Disini kita dihadapkan pada hukum sebab akibat yang berlaku. Untuk mendapatkan kemakmuran maka kita harus menjadi seorang dermawan, menjalankan sila dan bertindak benar. Kaya atau miskin semua orang dapat melakukannya. Siapa yang berbuat berdasarkan hukum sebab akibat ini, akan memperoleh kebahagiaan.

Marilah kita merenungi untuk melihat kekurangan kita sebagai kelebihan. Orang yang hidup sederhana, akan mendapati kehidupan yang tanpa beban, Ia lebih terbuka dan jauh lebih bersahaja. Harta bukan segalanya, tetapi dengan harta yang ada, dapat diberikan untuk berbagi pada sesama yang membutuhkan. Miskin juga bukan segalanya, karena semua itu hanya sementara. Bila memiliki semangat, daya juang dan gigih dalam bekerja dengan penuh cinta kasih dalam perjuangan untuk hidup, maka kebajikan itu akan menjadi pelindungnya dan bila waktunya telah tepat bagi buah karma baik untuk berbuah, maka perubahan hidupnya pun akan segera dirasakan olehnya. Kesederhanaan dan Kebersahajaan akan membawa kebahagiaan.

Ada sebagian orang yang memiliki cacat tubuh, tetapi bila ia melihat cacat tubuhnya ini sebagai kelebihan dirinya, Ia akan menjadi orang yang luar biasa. Berapa banyak sesuatu yang hampir mustahil dapat dilakukan oleh orang normal, tetapi dapat dilakukan oleh kaum cacat yang tercatat dalam rekor dunia. Juga berbagai prestasi ditunjukan oleh mereka yang ‘kurang’ tetapi memiliki banyak ‘kelebihan’. Ada 1001 cerita tentang hal ini yang sudah dijadikan film, buku, dan cerita motivasi.

Bagi orang yang penakut, bila rasa takut itu menjadi tembok besar bagi dirinya untuk berhubungan dengan orang lain, maka ia akan selalu menderita, dan dihantui oleh ketakutannya itu sendiri. Tetapi bila dapat mengatasi ketakutan yang negatif dan membuatnya menjadi positif tentu akan mengubah dirinya menjadi sebuah perkembangan ke arah hidup yang jauh lebih baik. Memilikilah ’takut’ untuk berbuat jahat, dan ‘takut’ akan akibat dari perbuatan jahat yang dilakukannya, inilah bentuk rasa takut yang positif yang akan menjadi kelebihan dirinya.

Lihatlah segala yang kita miliki, bersyukurlah dan teruskan perjuangan, Jangan banyak mengeluh dan lihatlah sesuatu dengan kaca mata yang positif, dengan menyadari kekurangan yang kita miliki dengan melihat sebagai sesuatu kekuatan untuk mengubahnya menjadi sesuatu kelebihan diri kita yang tidak dimiliki orang lain.

Jadi renungilah saat ini, buat daftar ‘kekurangan’ diri anda, lalu renungkan dengan hal yang positif, apa manfaat dari ‘kekurangan’ itu atau malah menjadi ‘kelebihan’ diri anda yang tidak dimiliki oleh orang lain. Ambil sikap positif untuk melihat semuanya… maka mana tahu anda akan menemukan permata yang tersimpan di dalam potensi dirimu….
Apapun itu hanya kau sendiri yang tahu….

Salam Mudita
BY: Neng Xiu

Mencari Jarum di Tumpukan Jerami

Mencari sebuah jarum ditumpukan jerami kata orang adalah sia-sia, butuh waktu panjang untuk menemukannya, dan mungkin juga jarum itu akan menusuk kita sendiri sewaktu mencarinya.
Tapi bagi orang tertentu tidak mudah patah semangat dalam mencari jarum di tumpukan jerami, ia mungkin akan mengunakan magnet berkekuatan besar, untuk mencari sebuah jarum yang jatuh itu.
Lucunya mungkin kita berpikir sebuah jarum yang kecil aja jatuh di tumpukan jerami ngapain cape-cape di cari? beli aja lagi yang baru... lagian itu mah orang jaman dulu kali yang punya kerjaan gitu makanya buat pepatah, "mencari jarum dalam tumpukan jerami". Kalo orang jaman gini mah jarum patah, jarum hilang beli lagi aja....nah inilah pola pikir orang jaman sekarang "jarum hilang ngapain dicari"

Perbedaan pandangan dan pola pikir ini kelihatannya biasa tapi kalo mau direnungi lagi ehh beneran luar biasa deh...... kok bisa luar biasa sih? coba kita uraikan yah...

Orang dulu sangat menghargai dan arti sebuah barang, walalu itu barang terkecil sekalipun. tidak mudah putus asa untuk mencarinya ketika hilang, apalagi sebuah jarum yang kalau tidak dicari dalam tumpukan jerami akan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Betapa besarnya bentuk perhatian mereka terhadap hal-hal yang kelihatan kecil tetapi bisa berakibat besar dan fatal bagi diri sendiri dan orang lain.
Coba seandainya jarum itu karatan dan kena jari kita, jari kaki kita akan bengkak kena tetanus. makanya menyediakan waktu untuk mencari sebuah jarum yang jatuh, benda yang terlihat tidak berharga tetapi dapat membahayakan kita kelak.

Bila jarum diumpamakan sebagai suatu jawaban dari persoalan hidup, sudah rumitnya dan betapa susahnya diselesaikan dalam waktu yang singkat, maka orang dulu sangat sabar dalam menguraikan satu demi satu persoalan hidupnya. seperti menyibak jerami dan menyusunnya satu persatu, walau butuh waktu tetapi bisa terlihat hasilnya.

Bila jarum yang hilang diibaratkan sebuah cinta yang hilang, atau hilangnya orang yang kita cintai, maka orang dulu tidak akan pernah putus asa mencari mereka walalu menghabiskan banyak tenaga dan waktu demi untuk mencari cinta yang hilang, maupun saudara yang telah lama tidak kembali, dan bentuk cinta yang besar serta bentuk persaudaraan sangat amat berarti dari segalanya. tidak mudah tetapi ada usaha, dan begitu menemukan cinta yang hilang atau saudara yang hilang, akan sangat menghargai dan begitu sangat berarti. Kalau pada akhirnya tidak juga bertemu atau ketemu yah setidaknya sudah melakukan yang terbaik.

Bila sebuah jarum sangat diperlukan untuk menjahit sesuatu yang sobek, atau menjadi penyambung antara kain yang berbeda sehingga dapat dijadikan bahan baju, maka begitu jarum itu hilang mereka akan merasa hilangnya satu semangat dan kehilangan sesuatu yang berarti yang telah menemani mereka. Walau masih banyak jarum-jarum lainnya yang masih ada tetapi mereka tidak pernah akan lupa jasa sebuah jarum yang paling jelek sekalipun.

Tetapi walau seperti apapun perumpamaan diatas, ambil positifnya aja, karena kemelekatan yang kuat terhadap sesuatu barang juga tidaklah terlalu baik, asalkan dengan usaha yang telah kita lakukan dapat bermanfaat bagi kita tidak merugikan orang lain, dan dapat menumbuhkan kebijaksanaan dalam diri kita sendiri. hal ini tentunya akan bermanfaat.

lalu bagaimana pandangan kita semua yang hidup jaman sekarang ini terhadap "Mencari Jarum dalam Tumpukan Jerami?
tentunya masing-masing orang akan berbeda dalam menanggapinya?


Salam Mudita,
Neng Xiu

BELAJAR MELEPASKAN APA YANG MENJADI MILIK KITA

Sesuatu yang telah diberikan, kita pikir itu MILIK kita
sesuatu yang telah didapatkah, kita pikir itu MILIK kita
sesuatu yang diperoleh, kita pikir itu adalah MILIK kita
semua MILIK kita, PUNYA kita dan menjadi HAK kita

Tanpa kita sadari begitu kita terpisah darinya
begitu sakit rasanya…
begitu dalam penderitaannya…
begitu besar kehilangannya
begitu dalam jurang kesedihannya….

Ia datang tanpa diundang…
Ia pun pergi tanpa berbekas…
Ia yang datang dan pergi semua bukan milik kita
dan tidak perlu kita menderita karena melekatinya

selagi bersama, bahagialah
selagi memiliki, hargailah
selagi ada, rasakanlah

sewaktu berpisah, kenanglah
sewaktu pergi, relakanlah
sewaktu kehilangan, lepaskanlah.

Saat jodoh telah berakhir, relakanlah, lepaskanlah...
Setiap orang terlahir di dunia ini dengan tangan kosong.
Ketika perannya berakhir,
sampai di sanalah skenario kehidupannya.

BY: Sakya Sugata

LEPASKAN

Alkisah ada seorang jutawan memiliki vas antik yang tak ternilai harganya, suatu ketika putra jutawan yang masih kecil ini melihat didalam vas antik tersebut ada uang kepingan kecil, lalu hatinya tergerak untuk mengambilnya, ketika sang anak itu hendak mengeluarkan tangannya dari vas antik itu, apa yang terjadi ? tangan nya tersangkut di mulut vas antik itu tidak bisa keluar, sekeluarga panik, si bapak jutawan ini tidak rela vas antiknya dipecahkan, bahkan terpikir mau memotong tangan anaknya, tak lama datanglah seorang tamu yang bijaksana, lalu orang bijak itu berkata secara lembut kepada anak itu : " hai, anak, coba kamu lepaskan uang kepingan itu dari genggaman tanganmu." eh, apa yang terjadi, sesaat itu juga tangannya terlepas dari mulut vas antik itu, karena genggaman tangan anak itu menjadi gumpalan besar sehingga tangannya tidak bisa keluar dari mulut vas antik itu semula.

kita sering menggenggam sesuatu yang tidak bernilai harganya, bahwa tidak mau melepaskannya seperti anak kecil, kita sering kali lupa bahwa ada sesuatu yang lebih berharga di sekeliling kita.

ORANG TUA HIDUP SEPERTI BOLA ????

Ada pepatah cina yang sangat menarik untuk direnungkan; “Orang Tua Hidup seperti Bola”. Dimata anak kecil orang tua seperti BOLA BASKET, dimana bola basket akan selalu diperebutkan oleh dua team yang bertanding dan berusaha mempertahankan bola yang didapatkannya dengan mengatakan (“My Ball” atau “Ini Bolaku”) jangan rebut bolaku. Sedemikian pentingnya orang tua di mata anak kecil. Anak-anak akan selalu berusaha menarik perhatian dari orang tuanya.

Disaat orang tua bertambah tua, dan anak-anak mulai memiliki tanggung jawab untuk merawat orangtuanya: Anak kedua mengatakan sebaiknya Anak sulung yang wajib merawat orangtuanya, dan si Sulung akan merasakan Si Bungsu yang lebih ‘disayang’ orangtuanya yang harus memperhatikan mereka. Sesungguhnya orangtua tidak pernah pilih kasih pada anak-anaknya, akhirnya si Bungsu pun mengungkapkan keberatannya dan mengatakan bahwa merawat orang tua adalah tugas dari setiap anak-anaknya, jadi harus ‘adil’ dan ada pembagian tugas, akhirnya dibuatlah “Jadwal rawat inap orang tua”. Orangtuanya bergilir setiap satu bulan sekali di rumah anak-anaknya. Dalam kondisi ini orang tua seperti BOLA VOLLEY, yang ‘dipassing sini , over sana, passing sana over sini’. Bila saja anak-anaknya tulus maka permainan bola volley akan sangat indah di tonton. Tetapi bila anak-anaknya tidak tulus dan mereka beban maka permainan ini akan terlihat sengit dengan pola main yang cepat plus SMASH…. Sini SMASH sana…

Ketika orang tua memiliki penyakit dan dimana anak-anaknya sibuk dengan pekerjaan dan bisnis, dimana sedikit waktu untuk orangtuanya, merasa tanggungan orang tua yang semakin berat dan sangat melelahkan. Dalam kondisi ini orang tua ibarat BOLA SEPAK yang semakin jauh tendangannya semakin bagus. Artinya adalah Bola sendiri tidak akan dibiarkan ada dikandang sendiri, tentunya diusahakan untuk ditendang masuk kandang orang lain. Sekarang ini Panti Jompo dan Rumah Sakit tertentu menyediakan perawatan untuk orang tua. Jaman sekarang UANG memegang peranan penting dibanding sentuhan dan kasih sayang. Berapa Lansia yang mengeluh bahwa keuangan mereka sangat terjamin disaat renta, tetapi mereka tidak membutuhkan itu, karena matipun tidak bawa uang tetapi sentuhan dan perhatian anak-anak dan cucu jauh lebih berarti dari segalanya. Mereka butuh teman bicara dan sharing pengalaman, tentunya mereka butuh kalian! Mereba butuh sentuhan kasih sayang......

Tentunya di dunia ini tidak ada satu orang tuapun yang ingin menjadi bola volley apalagi bola sepak, bila saja orang tua memiliki pandangan yang benar dan tabungan kebajikan, memilki pengetahuan yang luas, penuh kebijaksaan dan kasih sayang, apalagi tentunya memiliki “deposito atau warisan” yang cukup, sudah dapat diduga pasti orang tua akan seperti BOLA RUGBY yang oleh anak-anaknya akan selalu dipeluk erat-erat, dipertahankan dan selalu dijaga ketat pertahanannya, walaupun harus bergulat dan berguling dengan mereka yang ingin merebut Sang Bola. Siapa yang mendapatkannya tentu tidak akan melepaskannya. Sifat yang baik dari permainan ini adalah setiap anak pasti akan menjaga dan merawat orang tuanya sampai mereka meninggal dunia dengan tulus dan bermain cantik. Permainan akan menjadi brutal dan kasar apabila anak-anak mereka hanya berebut warisan dan deposito yang ada di kantong orang tuanya, sehingga akan berusaha menjaga orang tua dengan motivasi lain.

Inilah satu ulasan dari cerita yang sangat sesuai dengan keadaan sekarang ini yang semakin hari semakin menyedihkan, semakin maju jaman dan canggihnya sarana serta prasarana semakin mundur mentalitas manusia. Untuk itu Ajaran Kebenaran dan Pedoman Hidup Benar sangat diperlukan untuk menolong mereka yang hampir tersesat dalam arus kehidupan yang hingar bingar ini.

Semoga cerita ini dapat memberikan satu wawasan baru tentang keadaan yang sudah semakin instant dan perubahan pola hidup dan bentuk perhatian yang semakin bergeser...

Salam Mudita,
Neng Xiu

Jangan Mudah Terombang-Ambing Oleh Kata2 Orang Lain

Dikisahkan .. Disebuah desa,tinggallah seorang peramal yg terkenal.
Peramal itu sangat dipercaya dgn kemampuannya utk meramal nasib org banyak.
Apalagi berdasarkan tradisi di desa tersebut,masyarakatnya sgt percaya pada hitungan ramalan.
Sehingga,sang peramal pun selalu menjadi referensi saat penduduk desa hendak melakukan berbagai hak.
Saat ingin mengawinkan anak,mencari rumah yg cocok,ingin tahu peruntungan,pekerjaan atau usaha apa yang akan digeluti,mereka tdk ragu meminta nasehat nasehat sang peramal.
Biasanya orang2 puas dgn hasil ramalan karena sang peramal memliki kemampuan bertutr yg baik dan selalu membaca ramalan dari sudut positif.

Suatu hari,ada seorang pemuda mendatangi si peramal.
Dia ingin menanyakan perihal masa depannya.
Setelah mengamati bentuk muka dan menghitung waktu dan hari lahir.
Si peramal dgn wajah berseri berkata "Anak muda,kulit dan bentuk wajahmu sangat bagus dan cemerlang.
Berdasarkan perhitungan tanggal dan waktu lahirmu sebelum umur 35 tahun
Kamu akan menjadi pengusaha yang kaya raya.
Namun Ingat!!!
Selalu berjuanglag dgn semangat,serta jgn mudah putus asa
Kamu jg hrs berbakti kpd orang tuamu.
Jgn lupa rajin bersembahyang agar selalu diberi berkah dan lindungan oleh yang Mahakuasa.
Apakah kamu mengerti?"

"Ya Pak,terima kasih.Saya mengerti,"jawab si pemuda senang.

"Satu lagi pesan bapak. Agar keberhasilanmu bisa bertahan.
Banyak2lah membantu org susah.
Semoga Kamu sukses dan bahagia!"

Sejak Saat itu,si pemuda berusaha dgn giat dan penuh semangat.
Kata2 si peramal seakan mengiang ditelinganya sepanjang waktu.
Berkat keuletannya dlm bekerja dan berusaha.
Dia berhasil membuka usahanya yg pertama.
Yakni sebuah toko obat.
Karena terus bekerja keras,jumlah pelanggannya terus bertambah.
Hingga ia memiliki cabang toko dimana2,hingga bertahun2 kemmudian.

Suatu hari,saat usianya 34 tahun,ibunya sakit keras.
Saat menjelang ajal,si ibu memberitahu bahwa
Ternyata tanggal lahirnya salah
Karena kondisi pasca kelahiran saat itu.

Si pemuda kaget sekali.Maka dgn tergesa2,dia kembali kekampung halamannya
mencari si peramal utk kembali bertanya soal nasib berdasarkan hari lahirnya.
Tetapi.. Si peramal yg dulu telah meninggal dunia.
Kini,ia digantikan oleh peramal lain yg sudah tentu berbeda tutur kata
Dan sifatnya dgn pelamar dulu.

Saat dia mengemukakan masalahnya, si peramal memberitahu pemuda tersebut
"Berdasarkan ramalanku,nasibmu ditahun2 mendatang tdk begitu bagus,segala usahamu akan mengalami hambatan,kemunduran,bahkan akan bangkrut"

Sejak saat itu, si pemuda patah semangat dan kehilangan gairah kerja.
Yang diingat hanya kata2 peramal yg negatif.
Dia merasa percuma bekerja keras,toh usahanya akan bangkrut.
Karena itu,seiring dgn berjalannya waktu,usahanya mengalami kebangkrutan.
Sebab,ia tak lagi bersemangat seperti dulu dalam menjalankan usahanya.
Maka,lama -kelamaan,ramalan si peramal pun menjadi kenyataan.
Sehingga, di penghujung hidupnya, sipemuda benar2 mengalami kebangkrutan.

RENUNGAN........
Berkaca dari kisah tersebut
Kalau kita mudah diombang -ambingkan oleh kata2 orang lain
Dan mudah memercayai ramalan yg bersifat negatif sebagai kebenaran.
Maka kualitas mental kita akan menjadi rapuh
Sehingga,sedikit saja mendapat ujian atau rintangan,diri kita mudah jatuh.

Maka untuk sukses dlm kehidupan,
kita membutuhkan kemandirian,keyakinan dan kepercayaan diri.
Sebab,dgn sifat tersebut,kita akan mampu mengelola pikiran
dan tindakan yg bisa kita kendalikan sepenuhnya menuju kemenangan.

Sehingga,saat diramal bahwa kita akan hidup sukses,
kita akan tetap sadar,bahwa tanpa usaha dan perjuangan,
kita tdk mgkn menjadi sukses.
Sebaliknya, ketika kita diramal akan bernasib jelek,
tidak perlu berkecil hati,frustasi,apalagi patah semangat.
Justru saat itulah kita bisa mengintropeksi diri dan
menjadikan bahan evaluasi utk berjuang keras guna mematahkan semua prediksi.
Dengan begitu ramalan jelek pun bisa kita ubah menjadi lebih baik.

Ingat!!!!
Bahwa setiap kemajuan,pasti dilandasi oleh kesehatan mental.
Karena itu,teruslah kembangkan sikap percaya diri dalam setiap kesempatan.
Dengan kesehatan mental,keberanian,dan kepercayaan diri,
Kita buktikan,nasib baik selalu berpihak kepada kita!

Semoga Bermanfaat

PELAJARAN KEHIDUPAN

Pernah ada lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang dipagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku dipagar.

Akhirnya tiba hari dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata: “Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar”.

Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau dipunggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka.

Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.

Jangan permainkan harapan orang lain.Mungkin kau bisa tersinggung, tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.
Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.
Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir.
Jika kau ditanya sesuatu yang tdk ingin kau jawab, senyumlah, dan Tanya:”Mengapa kamu mau tahu?”
Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar mengandung banyak resiko.
Jika kau kalah, jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.
Hargai dirimu.Hargai orang lain. Bertanggung jawablah atas tindakanmu.
Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.

NILAI LUHUR SEBUTIR NASI

Krisis Pangan Kerap Melanda Berbagai Negara di Belahan Dunia

Mari coba kita hitung berapa banyak nasi yang terbuang dalam satu hari:
Jumlah penduduk Indonesia ± 250.000.000 orang. Kalau 1 hari / orang makan 3x dan sekali makan setiap orang membuang 1 butir nasi saja, berarti setiap hari ada 3 butir nasi yang dibuang oleh setiap orang. Maka: 3 butir x 250.000.000 = 750.000.000 butir nasi terbuang setiap hari. (Benarkah kita hanya buang 1 butir nasi saja setiap kali makan ?)

Ternyata setelah dihitung, dalam 1 kg beras terdapat ± 50.000 butir, maka: 750.000.000 dibagi 50.000 = 15.000 kg atau = 15 ton beras dibuang setiap hari.

Kalau 1 kg beras cukup untuk 10 orang makan, maka: 15.000 kg x 10 orang = cukup untuk 150.000 orang makan. Artinya beras yang terbuang setiap hari di Indonesia sebenarnya bisa untuk memberi makan 150.000 orang.

Kalau seluruh penduduk dunia yang berjumlah 6.5 milyar, dengan setiap orang membuang 3 butir nasi saja perhari, maka 1 hari nasi yang terbuang adalah 390.000 kg = 390 ton atau cukup untuk meberi makan 3.900.000 orang.

Fantastik bukan?!! Ironisnya menurut data FAO PBB, setiap hari ada 40.000 orang mati akibat kelaparan didunia ini.

Oleh karena itu, ingatlah!!! Sebutir nasi tidak mudah dihasilkan. Sebutir nasi sejuta keringat. Jangan sia-siakan sebutir nasi! Mari sama-sama kita selamatkan sumber daya alam kita!! Dengan menyayangi sumber daya alam, kita baru bisa mencegah dan mengurangi krisis pangan bahkan bencana yang sedang melanda dunia ini. Niscaya hidup kita akan dipenuhi oleh berkah dan rejeki...

Himbauan ini disampaikan oleh:
- The International Nature Loving Association – Indonesia
- Buddhist Education Center

PASIR DAN BATU

Kisah ini menceritakan tentang dua sahabat yang berjalan melintasi gurun pasir. Saat berjalannya waktu mereka, mereka mulai bertengkar dan yang satu menampar pipi sahabatnya.

Yang ditampar pipinya hatinya terluka, tapi tanpa berkata sepatah katapun. Dia kemudian menulis dipasir : HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPAR WAJAHKU”

Mereka meneruskan perjalanannya sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk beristirahat dan mandi.
Tetapi orang yang wajahnya ditampar , terjebak dipasir penghisap penghisap dan tenggelam, tetapi sahabatnya berhasil menyelamatkannya.

Setelah pulih keadaannya, dia mengukir kalimat di sebuah batu: ‘ HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKAN HIDUPKU”

Orang yang telah menampar sahabatnya dan kemudian menolongnya, lalu bertanya : “ Setelah aku menampar, kamu menulis dipasir dan sekarang kamu menulis dibatu, kenapa begitu ?

Sahabat yang ditanya menjawab: “ Ketika seseorang menyakiti, kita seharusnya menuliskannya di pasir, sehingga angina bisa memaafkan kita dengan meniupnya lenyap tak terbekas”.

“Tapi saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya di batu, supaya tidak ada satu angin pun yang sanggup menghapuskan ingatan indah itu”

Belajarlah untuk menulis kepedihanmu dipasir dan mengukir pengalaman baikmu di batu cadas.
Orang bijak berkata memerlukan waktu satu menit untuk bisa menemukan seseorang yang spesal, satu jam untuk bisa menghargainya, satu hari untuk bisa menyukai dan mengasihi.
Tetapi dibutuhkan waktu seumur hidup untuk bisa melupakannya.

Kehidupan Manusia yang Seutuhnya

Dalam kehidupan ini, tidak ada yang yang mau disalahkan, tidak ada orang yang mau disakiti, tidak ada orang yang mau dihina, tidak ada yang mau dicuekin, tidak ada orang yang mau hidup sendiri, dan yang jelas hampir semua orang tidak ada yang sudi untuk menderita.
Bila pada dasarnya kita tidak mau hal diatas terjadi pada diri kita, namun mengapa hal tersebut paling sering terjadi dan menimpa siapa saja di dunia ini? dan terkadang datangnya bertubi-tubi, atau berulang-ulang.

Dalam Hidup ini juga, semua orang ingin hidupnya bahagia, ingin hidupnya terpenuhi, ingin hidupnya tenang, ingin selalu senang, ingin selalu disayang, dihargai, didengarkan dan dikasihi. Tetapi mengapa juga keinginan kita seperti yang diharapkan kadang jarang terjadi... kalau ada juga tetapi mengapa tidak begitu kita rasakan?

Sebenarnya semua hal itu datang dan pergi dalam setiap detik, setiap menit setiap hembusan nafas dalam hidup kita, tetapi terlalu jarang bagi kita untuk memperhatikannya... Pada saat kebahagiaan itu muncul sering dianggap sebagai suatu hal yang biasa. Tetapi begitu ketidakbahagiaan itu mencuat, kita segera menjadikannya sebagai suatu hal yang 'luar biasa'.

Padahal semua itu muncul secara bergantian. pada saat bahagia.. orang kurang menyadari bahagia datang padanya, pada saat mendapat perhatian sekalipun, mereka tidak menyadari pentingnya perhatian sesama kita. Tetapi pada saat datangnya segala masalah, ternyata kita sangat 'memperhatikan' betul masalah apa yang datang, mengapa datang, karena siapa, bagaimana dan lain sebagainya. Memakan waktu yang panjang untuk memikirkan sebuah masalah yang datang dalam hidup kita. Walau masalahnya kadang hanya masalah 'sepele' tetapi mengapa bsia 'bertele-tele'? karena kita tidak mengunakan telepon, tidak melihat dengan teleskop, tidak mendengar mengunakan stetoskop. dan kurangnya berkomunikasi dengan mengunakan teleconfrence...

Hasilnya sudah dapat dikatakan, kita menjadi jarang memperhatikan diri sendiri, karena terlalu sibuk memperhatikan orang lain, terlalu sibuk menyalahkan orang lain, terlalu sibuk menganggapi orang lain. selalu obyek yang menyebabkan diri kita menderita adalah dari pihak luar. tidak pernah sadar bahwa diri sendirilah yang sesungguhnya berperan dalam meraih kebahagiaan, dan diri sendirilah penyebab dari penderitaan. Bila kita mau mengamati lebih dalam dan lebih jauh lagi, maka sebenarnya kebahagiaan tidak pernah meninggalkan kita, walau dalam keadaan yang paling sedih sekalipun.

Jadi apapun yang anda rasakan, sadarilah, renungkanlah, resapilah dan jalanilah apa adanya. jangan selalu menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan dan menyalahkan waktu. semua itu adalah proses yang harus kita jalani untuk mendapatkan 'kedewasaan dan kebijaksanaan dalam kehidupan'. Tiada orang yang bertambah matang, bila tidak melewati waktu dan prosesnya, tidak ada orang yang mengerti makna kehidupan bila tidak pernah melihat, merasakan, dan menjalani dua sisi kehidupan. Maka dari pada itu apapun bentuknya Hiduplah dengan selalu bersyukur, hiduplah dengan menikmati kehidupan itu sendiri, hiduplah berdamai dengan 'kehidupan' itu sendiri, Terimalah dua sisi kehidupan yang datang silih berganti pada diri kita, maka kita akan menjadi MANUSIA YANG SEUTUHNYA.

Yakinlah bahwa Hitam dan Putih selalu berganti dalam kehidupan kita, tidak bisa hanya menerima bagian putihnya saja dan selalu mencampakan sisi yang hitam. dan tidak ada orang yang 100% baik, juga tidak ada orang yang 100% jahat. Dalam sisi hitam terdapat sisi yang putih, dalam sisi Putih juga terdapat sisi hitam dan saling melengkapi satu dan lainnya.
Seseorang yang baik sekalipun memiliki sisi buruk dalam dirinya. Seseorang yang jahat dan kejam sekalipun masih terdapat cinta dan ketulusan di dalam dirinya.
Jadi siapa yang baik dan siapa yang jahat?
Dengan menyadari hal ini maka kita baru akan menghargai kehidupan manusia yang seutuhnya....
Melihat orang lain seperti apa adanya....
tidak berlebihan dan juga tidak berkekurangan.


Salam Mudita,
Neng Xiu - Mudita Center

Cerita Cangkir Yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.


Cerita Motivasi kali ini diambil dari http://www.resensi.net/cangkir-yang-cantik/2008/07/14/

Kesimpulan:

Keberhasilan, Kecantikan, dan Kesuksesan tidak datang begitu saja, semua ada prosesnya yang harus dilalui. Setiap proses yang datang dalam hidup kita semua merupakan satu bagian dari pelajaran terpenting dalam hidup kita. Tanpa ada kesulitan, halangan dan rintangan, mana mungkin ada ketegaran, kesabaran, dan kegigihan dalam berjuang melewatinya.
Pelajaran terpenting bagi kita, janganlah lihat bagaimana seseorang hari ini, tetapi bagaimana perjalanan seseorang bisa menjadi seperti sekarang ini?

Sesuatu yang menyakitkan, sesuatu yang membuatmu tertekan dan sesuatu yang membuatmu jatuh, terpukul dan terhina belum tentu tidak baik. Bila semua itu dapat dilewati dengan kekuatan dan kebesaran jiwamu, maka kau akan berubah menjadi sosok yang berbeda.
....

By : Sakya Sugata

BUNGKUS PALSU

Jessica adalah anggota baru di sanggar tari.
Wanita mungil itu selalu terlihat lincah dan riang.
Gayanya luwes, senyumnya ramah.
TIdak banyak yang mengetahui usianya sudah berkepala tiga.
Sepintas gayanya lebih mirip mahasiswi daripada seorang ibu beranak satu.


Minggu lalu Jessica terlambat.
Dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi.
Setelah sepeda motor bututnya diparkirkan, dengan langkah tergesa-gesa Jessica langsung menuju meja resepsionis.
Masih seperti biasa, senyum lebar selalu menyungging di bibirnya.
Lalu dia menyodorkan Kartu Keanggotaan untuk diabsensi, Jessica baru menyadari air botol minum di kantong samping ranselnya kosong. Ternyata dia lupa mengisi ulang botol minumnya karena tergesa-gesa. Jessica mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan, mencari air dispenser.
Dalam benaknya, di sanggar tari sebesar itu pasti ada air dispenser yang disediakan untuk para member.


Dengan rasa sungkan dan ragu, Jessica bertanya kepada resepsionis apakah ia boleh meminta botol air minumnya diisi kembali, “Oh, boleh” jawab resepsionis.
Dipanggillah seorang pelayan dapur, “Maaf, mbak, saya lupa mengisi air minum, boleh tolong diisikan ?” tanya Jessica.
Jessica lalu memberikan botol minum berukuran 500 cc itu kepada pelayan dapur.
Pelayan dapur agak ragu menerima botol minum tersebut.
Dengan gelisah ia masih berdiri di sana , seakan-akan menunggu persetujuan dari seseorang, Jessica sedikit heran. Keengganan itu terlihat begitu jelas.
Kemudian datanglah seorang wanita paruh baya. Entah siapa dia, tapi Jessica sering melihatnya di kafe lantai bawah, mungkin pemilik sanggar tebaknya.
Jessica merasa tidak enak dengan tatapan tajam dari mata wanita itu. Pelayan dapur agak gugup menjelaskan maksudku kepada wanita tersebut.
“Mbak ini minta air minum,” kata pelayan kepada wanita tua.
Wanita tua dengan sorot tidak bersahabat berkata: “Kenapa tidak beli saja air mineral, dik ? Kami ada menjualnya di sini.”
Jessica menangkap pesan penolakan. Dia tau wanita itu enggan mengisikan air minumnya.
“Oh, gak boleh ya. Kalo gitu gak pa-pa, kok.”
Senyum Jessica sedikit agak dipaksa.
Dia mengambil kembali botol minumnya dari tangan pelayan dapur dan segera bergegas melangkah ke lantai dua.
Meski sedikit kecewa, Jessica menghibur diri bahwa dia tidak akan mati dehidrasi saat latihan. Sementara di lantai bawah, masih terdengar debat kecil antara wanita tua itu dengan resepsionis.
Jessica tidak lagi mempedulikan.
Dia hanya ingin latihan Hari itu segera usai.


Hari berikutnya, Jessica masih rutin mengikuti latihan seperti biasanya. Meski Ada rasa tidak enak, Jessica tetap santun menundukkan kepala nya sambil tersenyum kepada wanita tua itu ketika menyapanya.
Jessica sama sekali tidak pernah menceritakan kejadian itu pada siapapun.
Yang pasti, sejak itu Jessica sangat memperhatikan botol air minumnya.


Suatu sore, Jessica tidak mengendarai sepeda motor bututnya. Suaminya berjanji akan menjemputnya.
Hujan mengguyur deras sekali. Usai latihan, Jessica segera turun.
Dia melihat hidangan mie goreng dan nasi goreng di meja.
Malam itu adalah perayaan tahun pertama berdirinya sanggar tari. Wanita tua itu terlihat sibuk melayani para member lainnya.
Mengajak mereka makan.
Banyak yang menolak halus, mungkin takut gemuk, mungkin juga ingin segera pulang, Jessica pun menolak halus ketika ditawarkan.
Makan terburu-buru bukan kebiasaannya, lagipula, dia tidak ingin suaminya menunggu lama.


Jessica mengecek HPnya, Ternyata sms dari suaminya mengabari terlambat menjemput... Jessica masih berdiri di luar dan menunggu
di sana .

Tiba-tiba wanita tua itu telah disampingnya.

“Kamu lagi menunggu seseorang ?”

“Iya. Suamiku”

“Suami ? Saya pikir kamu masih mahasiswi.”

Jessica tertawa. “Aku sudah 35 tahun.”

“Menikah muda ya ?”

“28”.

Jessica tidak tau pasti apakah umur segitu termasuk menikah muda.

“Bukankah kamu yang biasanya mengendarai sepeda motor ?”
tanya lagi Wanita itu

Tentu saja mudah dikenali. Karena Jessica satu-satunya wanita yang mengendarai sepeda motor ke sanggar. Kebanyakan member yang lain mengendarai mobil, sebagian lagi didrop oleh supir.

“Iya. Hari ini dijemput suami, jadi aku gak bawa motor.”

“Oh, itu dia jemputanku” Jessica menunjuk pada sebuah Mobil Mercedes hitam mengkilap Seri "S" terbaru yang berhenti pas di tempatnya menunggu.

“Bukankah Itu Mobil Bapak Arthur ?”
tanya wanita tua penuh rasa penasaran.

“Yah, Arthur adalah suamiku.”

Wanita itu terkejut.
Tatapannya masih tidak percaya ketika melihat Jessica melambaikan tangan dan menembus hujan masuk ke dalam Mobil.


Mobil itu telah lama berlalu.........., tapi wanita tua masih berdiri sana , melongo.
Ketika memori membawanya kembali pada kejadian air minum itu, rasa malu menghantam keras hatinya.
Tiba-tiba dunia terasa gelap.

Arthur..............!
Dia adalah sponsor utama yang selalu mendukung kegiatan sanggar tarinya.

“Oh, tidak…”

Kita sering menganggap diri kita adalah orang baik.
Tapi ketika kita dihadapkan pada bungkus luar dari apa yang mereka pakai, dari kendaraan yang digunakan, begitu gampangnya sikap hati kita berubah.
Bila ‘Bungkus Luar’ itu bagus, kita cenderung ‘mengangkat tinggi-tinggi’ orang tersebut.
Sebaliknya bila ‘Bungkus Luar’ jelek, kita lalu menjegalnya, menyepelekan mereka.
Senyum kita jadi palsu.
Kebaikan hati kita jadi basa-basi.
Hendaknya dalam berhubungan atau pelayanan, kita tidak memandang ' Bungkus Luar ' dari tiap-tiap orang.

ANAK PEREMPUAN YANG BERHATI MULIA

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran: "Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan. Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu-satunya, namanya Sindu. Tampak ketakutan, air matanya banjir.
Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/ yoghurt (nasi khas India/ curd rice).

Sindu anak yg manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun.
Dia sangat tidak suka makan curd rice ini.
Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada "cooling effect".
Aku mengambil mangkok dan berkata "Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak-teriak sama ayah."

Aku bisa merasakan istriku cemberut di belakang punggungku.
Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya, lalu berkata,
"Boleh ayah, akan saya makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan saya habiskan.
Tapi saya akan minta..."
Sindu agak ragu-ragu sejenak saat akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya.
"Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya?"

Aku menjawab, "Oh... pasti sayang."
Sindu tanya sekali lagi, "Betul nih ayah?"
"Yah pasti" sambil menggenggam tangan anakku yang kemerahmudaan dan lembut sebagai tanda setuju.
Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama.
Istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, "Janji" kata istriku.
Aku sedikit khawatir dan berkata: "Sindu jangan minta komputer atau barang-barang lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang."
Sindu menjawab, "Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang-barang mahal kok.

Kemudian Sindu dgn perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu.
Dalam hatiku, aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya.

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap.
Dan semua perhatian (aku, istriku, dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin/ dibotakin pada hari Minggu. Istriku spontan berkata, "Permintaan gila, anak perempuan dibotakin? Tidak mungkin!" Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV.
Dan program-program TV itu sudah merusak kebudayaan kita.

Aku coba membujuk, "Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain.
Kami semua akan sedih melihatmu botak."
Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, "Tidak ada 'yah, tak ada keinginan lain" kata Sindu.
Aku coba memohon kepada Sindu, "Tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami."
Sindu dengan menangis berkata: "Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu.
Dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya, kenapa ayah sekarang mau menarik/ menjilat ludah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi, seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya rela memberikan tahta, harta/ kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri?"

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku,
"Janji kita harus ditepati." Secara serentak istri dan ibuku berkata, Apakah kau sudah gila?"
"Tidak," jawabku. "Kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu permintaanmu akan kami penuhi."

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.
Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku.
Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.
Tiba-tiba seorang anak laki-laki keluar dari mobil sambil berteriak, "Sindu tolong tunggu saya."
Yang mengejutkanku, ternyata kepala anak laki-laki itu botak.
Aku berpikir mungkin "botak" model adalah jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan berkata, "Anak Anda, Sindu, benar-benar hebat.
Anak laki-laki yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish, adalah anak saya.
Dia menderita leukemia (kanker darah)."
Wanita itu berhenti sejenak, menangis tersedu-sedu.
"Bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemo therapy kepalanya menjadi botak, jadi dia tidak mau pergi ke sekolah karena takut diejek/ dihina oleh teman-teman sekelasnya.
Nah... Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi.
Hanya saya betul-betul tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku, Harish.
Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.
Aku berdiri terpaku dan aku menangis.
Malaikat kecilku, "Tolong ajarkan aku tentang kasih."

****

kehidupan kita terkadang sangat pahit, namun jika kita berpikir kembali bahwa, apa yang kita dapatkan selama ini, semua itu adalah hikmah terpendam.
yakinkan diri bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya.

Jika kita memandang sesuatu yang Berharga dan sebagai sesuatu yang Berharga, dan melihat sesuatu yang tidak berharga sebagai sesuatu yang tidak Berharga,
Maka hal tersebut akan menimbulkan Pikiran yang benar dan kita akan memperoleh sesuatu yang sangat berharga.