Jumat, 22 April 2011

Jangan lupa untuk bersyukur

Seorang pria mendatangi Master, "Guru, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati."

Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit. Dan penyakitmu pasti bisa sembuh."

"Tidak Guru, tidak. Saya tidak ingin hidup," tolak pria itu.

"Baiklah. Ambil racun ini. Minum setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malam kau akan mati dgn tenang."

Pria itu bingung. Setiap Master yg ia datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini malah menawarkan racun.

Sampai rumah, ia minum setengah botol racun. Ia memutuskan makan malam dgn keluarga di restoran Jepang yg sudah lama tak pernah ia lakukan. Utk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dgn riang. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu."

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar & melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda utk jalan pagi.

Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu utk dirinya, satu utk istrinya.

Istrinya merasa aneh, "Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku ya?"

Di kantor, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Ia menjadi lebih toleran, apresiatif thd pendapat berbeda. Ia mulai menikmatinya.

Pulang jam 5 sore, ternyata istrinya menungguinya. Sang istri menciumnya, "Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu." Anak-anak pun berani bermanjaan kembali padanya.

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya utk bunuh diri. Tetapi bagaimana dgn racun yg sudah ia minum?

Bergegas ia mendatangi sang Master, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Bila kau hidup dgn kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu. Bersyukurlah!! Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan, jalan menuju ketenangan."

Teologis

Dialog singkat antara teologis yang berasal dr Brazil, Leonardo Boff dan Dalai Lama.
"Yang disucikan, agama apakah yang terbaik?
(Saya pikir beliau akan berkata: "buddhis tibet" atau agama-agama di asian, jauh lebih tua dari pada kristiani )
Dalai Lama berhenti, tersenyum dan melihatku di mata...yang mana mengejutkanku karena aku mengetahui maksud jahat dari pertanyaanku.
Beliau menjawab : " agama yang paling baik adalah agama yang membawamu terdekat dengan Tuhan. Agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik"
Untuk menutupi perasaan malu karena jawaban yang sangat bijaksana, saya bertanya: "apa yang membuat saya menjadi lebih baik?"
Beliau menjawab:
"Apapun yang membuatmu lebih berwelas asih, lebih masuk akal, lebih terlepas, lebih mencintai, lebih memiliki rasa kemanusiaan, lebih bertanggung jawab, lebih etis".
Agama yang melakukan semua itu terhadapmu adalah agama yang terbaik
Saya terdiam sejenak, mengagumi dan bahkan sekarang memikirkan jawabannya yang bijaksana dan tak terbantahkan.
" Saya tidak tertarik temanku, tentang agama mu atau apakah kamu beragama ataupun tidak."
"Apa yang penting untukku adalah tingkah lakumu di hadapan rekan, keluarga, pekerjaan, komunitas anda dan dihadapan dunia ."
"Ingatlah, bahwa semesta adalah gema dari tindakan dan pikiran kita".
"Hukum aksi dan reaksi tidak lah semata mata untuk ilmu alam. Akan tetapi juga hubungan antar manusia. Jika saya bertindak dengan kebaikan, saya akan menerima kebaikan. Jika saya bertindak dengan kejahatan maka saya akan mendapatkan kejahatan."
"Apa yang kakek nenek kita ajarkan pada kita adalah murni kebenaran. Kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan untuk orang lain. Menjadi bahagia bukanlah takdir. Akan tetapi adalah masalah pilihan."
Akhirnya dia berkata :
" Berhati hatilah akan pikiranmu karena mereka akan menjadi perkataan.
Berhati hatilah pada kata katamu karena mereka akan menjadi tindakan.
Berhati hatilah pada tindakan mu karena mereka akan menjadi kebiasaan. (y)

Kamis, 07 April 2011

Hargailah sebuah usaha !

Penjual daging melihat seekor anjing ditokonya & lalu mengusirnya,
tetapi anjing itu kembali lagi,
lalu ia menghampiri anjing itu & terkejut melihat ada catatan dimulutnya :

"Tolong sediakan 12 sosis, dan uangnya ada dimulut anjing ini".

Si penjual melihat ada uang 10$,
diambilnya uang itu,
lalu ia memasukkan sosis ke kantong plastik & diletakkan dimulut anjing.

Si penjual sangat terkesan.

Kebetulan saat itu waktu tutup toko,
ia menutup toko & mengikuti si anjing yang berjalan ketempat penyeberangan.

Si anjing meletakkan plastiknya, melompat & menekan tombol penyeberangan,
kemudian menunggu lampu hijau & ia menyeberang.

Anjing tsb sampai dihalte bus & melihat papan informasi kemudian duduk menunggu.

Sebuah bus datang,
si anjing melihat no bus, kemudian kembali duduk.

Bus lain datang,
ketika yakin bus benar,
si anjing naik!

Si penjual kagum mengikuti anjing itu.
Akhirnya si anjing berjalan kedepan,
ia berdiri dengan kedua kakinya & menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia keluar & berhenti didepan sebuah rumah & meletakkan kantung plastik.
Kemudian ia membenturkan dirinya kepintu rumah tsb.

Si penjual melihat seorang pria membuka pintu & langsung memukuli, menendang serta menyumpahi anjing tsb!

Si penjual berlari untuk menghentikan tindakan pria tsb :

"Apa yang kau lakukan? Anjing ini sangat jenius".

Pria itu menjawab:
"Kau bilang anjing ini pintar? Dalam minggu ini sudah 2x anjing ini lupa membawa kunci !"

Mungkin hal serupa sering terjadi dikehidupan kita.

Sesuatu yang bagi kita tidak memuaskan,
mungkin sesuatu yang sangat luar biasa bagi orang lain.

Yang membedakan hanyalah seberapa besar penghargaan kita.

Pemilik anjing tidak menghargai kemampuan
si anjing & hanya terfokus pada kesalahannya!

Sebaliknya, pemilik toko menganggap anjing tsb luar biasa pintar!

Setiap hari kita mempunyai 2 pilihan :

Hendak mengeluh atas berbagai hal yang kurang memuaskan, atau bersyukur atas berbagai karunia yang telah kita terima ..

Dampak Dari Boz Otoriter & Anak Buah Yg Patuh Total

Suatu hari 2 orang pejabat sedang meeting di sebuah cafe, kedua pejabat itu menceritakan kebodohan Supirnya masing-masing

Pejabat1: eeh..lo tau gak, sopir gue tuh yeeh bego banget!!

Pejabat2: sopirr gue apalagi,sama anak monyet juga masih begoan die.

Pejabat1: nih yeeh gue panggil sopir gue. pirrrrrrrrrrrr!! (memanggil sopirnya)

Sopir1: ada apa tuan??

Pejabat1: pir..tolong dong lo beliin gue MOBIL BMW sekarang, nih duitnya! (si pejabat1 memberikan uang Seribu perak)

Sopir1: hoo okee. Siappp gan !! (si supir pun berlari)

Pejabat1: tuhh kan…begoo bangeeet sopir gue!!

Pejabat2: aah ntu mah gak ada apa-apanya….nih yah sopir gue.pirrrrrrrrrr sini (memanggil sopirnya)

Sopir: iya tuan ada apa?

Pejabat2: pirr coba tolong kamu cek ke rumah ..saya ada di rumah gak! cepet sekarang.

Sopir2: oh iyaa…tuan siap.

pejabat1&2: JIAHAHAHAAHAHAHAA namanya juga Cuma SOPIR ..

Di tempat parkir kedua sopir tersebut bertemu

Sopir1: heeh mau kemane lo?

Sopir2: ini gue kesel bener dah..kok punya majikan Bego amat.

Sopir1: aah begoan mana sama majikann gue coba,masa majikann gue nyuruh gue beli MOBIL BMW pake duit serebu perak… mana mungkin bisa kebeli, aneh banget majikan gw tuh.

Sopir2: aaah..masih begoan majikan gue.masa dia nyuruh gue pulang ke rumah buat nyari dia ada apa enggak di rumah, padahalkan dia ada disini juga..

Sopir1: haduuuh nasib2…sial banget ya kita punya majikan kok BEGOOOOO BANGEEEET !!

Pesan Moral yang bisa kita ambil dari cerita di atas :
“ Terkadang kita selalu menganggap rendahnya pekerjaan seseorang berarti dia bodoh, namun apakah kita sadar kalau mereka mungkin lebih pintar dari kita ?? karena biarpun pekerjaan mereka lebih rendah namun mereka bisa lebih pintar dari kita.. Jadi jangan pernah melihat orang dari pekerjaannya saja , namun kita harus melihat sisi baiknya juga “

Pernahkah kita bersyukur ???

Di sini,ada seorang anak kecil berumur 7 tahun. Kehidupan masa kecilnya yang bahagia,selalu dipenuhi gelak tawa yang polos. Namun,hal itu tidak bertahan lama. Akhirnya,si anak meninggal karena kanker otak. Orangtuanya hanya bisa menangis menyertai kepergiannya.

Di surga,anak itu tersadar. Di hadapannya,Malaikat sedang duduk sambil memperhatikannya. Malaikat mendekatinya perlahan dan bertanya "Nak,kamu masih terlalu muda untuk meninggal. Aku akan membuatmu lahir kembali,tetapi kamu tidak akan bersama lagi dengan orang tuamu."

"Tidak apa-apa Malaikat. Aku senang masih bisa hidup kembali."jawab anak itu polos

"Oh,anak yang malang. Aku akan memberikanmu keistimewaan. Jika dilahirkan,kamu ingin seperti apa?"tanya malaikat.

"Aku ingin lahir di tengah-tengah keluarga yang sangat miskin. Aku tidak ingin mempunyai tangan kanan dan kaki kiri. Aku juga ingin hanya mempunyai 1 ginjal dan 1 bola mata. Aku ingin jari di tangan kiriku dan jari kaki kananku hanya 3. Aku ingin bisu dan tuli. Aku ingin menjadi orang jelek,sangat jelek sehingga orang-orang yang melihatku jijik kepadaku."kata anak itu.

Tentu saja menanggapi permintaannya Malaikat terkejut. Mengapa anak itu ingin demikian?

"Sayang,mengapa kamu meminta seperti itu?"tanya Malaikat yang benar-benar bingung dibuatnya.

"Aku hanya ingin...agar orang lain tahu,masih aku manusia lebih buruk dari mereka. Aku ingin,mereka masih bisa mengucap 'syukur' ketika melihatku."jawab anak itu polos

Malaikat yang mendengar hal itu mulai meneteskan air mata,lalu memeluk anak itu erat-erat.


Pesan Moral:
Jika kamu merasa kamu adalah orang tersial dan terburuk,lihatlah di sekitarmu. Masih banyak orang yang tidak seberuntung kamu. Ucapkan satu kata saja,maka kamu akan merasa kamu orang paling beruntung...
Jadi jangan lupa untuk selalu Bersyukur :D