Rabu, 08 September 2010

Pertanyaan umat ttg Paritta Suci dan ke Vihara

Seorang Umat bertanya kepada Bhante :

Apakah fungsinya kita ke Vihara atau sering membaca paritta suci? Karena di dalam Buddhist, keadaan seseorang bukan berdasarkan seringnya 'berdoa' melainkan timbangan karma baik dan buruk.



Jawaban dari Bhante Uttamo sebagai berikut:

Memang benar bahwa semua perilaku atau karma sendiri itulah yang akan menentukan kebahagiaan dan penderitaan seseorang. Justru itulah, pergi ke vihara dan membaca paritta juga termasuk karma baik. Disebutkan dalam Manggala Sutta bahwa "Mendengarkan dan berdiskusi Dhamma adalah Berkah Utama". Artinya, seseorang pergi dan mengikuti kebaktian di vihara, ia sebenarnya mempunyai kesempatan untuk mendengarkan dan berdiskusi Dhamma. Keduanya adalah merupakan perilaku yang diajurkan dalam Buddha Dhamma.

Hal ini karena ketika ia sedang membaca paritta yang berisikan kotbah Sang Buddha, ia sesungguhnya sedang mendengarkan Dhamma yang diuraikan oleh Sang Buddha. Kalaupun ia tidak memahami isi paritta yang dibacanya karena keterbatasan bahasa, selama ia membaca paritta, ia masih memiliki kesempatan untuk mengembangkan kebajikan melalui pikiran, ucapan serta perbuatannya.

Apalagi bila ia telah dapat mengerti isi paritta yang dibacanya, maka tentunya akan bangkit semangatnya untuk selalu memperbaiki perilaku hidupnya sesuai dengan petunjuk Sang Buddha yang terdapat dalam paritta tersebut. Inilah tambahan karma baik selain membaca paritta di saat kebaktian di vihara. Dengan menambah kebajikan sebanyak yang mampu dikerjakan, seseorang akan mempunyai kondisi untuk mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya.

Semoga penjelasan ini dapat memberikan manfaat.
Salam metta,
B. Uttamo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar