Senin, 07 Maret 2011

Answer From Your Heart !

ANSWERS FROM YOUR HEART

Mengapa beberapa orang yang sudah beragama Buddha dan sudah belajar dhamma bertahun-tahun kadang masih merasa tidak bahagia?





1. Dalam menghadapi masalah

Hidup kita diibaratkan seperti pohon yang distek. Manusia sebagai pohon yang di stek . Angin diibaratkan sebagai problem dalam hidup kita. Akar diibaratkan sebagai fondasi kita dalam menjalani hidup dan pupuk serta air diibaratkan sebagai dhamma.

Ketika pohon stek yang akarnya belum terlalu kokoh, lalu diterpa oleh angin kencang seringkali pohon itu akan jatuh/ tumbang.

Sama seperti muda-mudi, saat sedang menghadapi masalah curhat dan mendapat nasihat dari orang yang salah. Orang yang tidak punya kebijaksanaan. Misalnya muda-mudi yang terjerumus narkoba. Seharusnya saat menghadapi masalah , kita cerita dan meminta mendapat dari orang yang memiliki wisdom.

Karena itu pohon harus diberikan pupuk dan air, sebagai nutrisi untuk tumbuh dan menjadi kokoh dan pada akhirnya tidak tumbang saat diterpa angin.

Seperti kita juga membutuhkan dhamma dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari agar menjadi orang yang lebih baik lagi dan tentunya punya pemikiran yang luas akan kehidupan dan pada akhirnya bisa menghadapi masalah .

Masalah seringkali dianggap negatif.

Seringkali kita takut menghadapi masalah.

Padahal, tanpa penderitaan kita tidak akan bisa bahagia. Seperti pangeran Sidartha yang harus menderita terlebih dahulu sebelum akhirnya mencapai penerangan sempurna dan menjadi Samma Sang Buddha.

Orang yang berhasil mengatasi masalahnya akan menjadi orang yang lebih dewasa.

Muda-mudi sekarang seringkali mengambil jalan pintas dalam menyelesaikan masalahnya, bunuh diri. Padahal jika kita bunuh diri, kita akan terlahir di alam yang tidak bahagia.

Problem seberat apapun pasti bisa kita selesaikan dan hadapi, asalkan kita mempunyai semangat.

Seperti kata R.A. Kartini. “Habis Gelap terbitlah Terang”





2. Manusia suka menghakimi

Manusia seringkali menghakimi orang lain, padahal apa yang kita katakan belom tentu benar adanya. Terutama apabila anda adalah orang yang suka menonton acara gosip. Kita seringkali berkometar padahal apa yang sebenarnya terjadi kita tidak tahu dan jika komentar yang kita katakan ternyata tidak benar, kita malah akan menciptakan karma buruk.

Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilannya atau tampangnya saja.Kita harus juga melihat unsur-unsur dibelakangnya seperti orangtua, leluhur, pendidikan,kebudayaan,dam lingkungan seseorang tersebut. Baru setelah itu kita bisa melihat seseorang secara utuh.

Seseorang bisa menjadi dirinya yang sekarang karena terpengaruh 5 unsur tersebut.

Ingatlah bahwa kita tidak akan pernah bisa sukses jika tidak berdana.



3. Manusia seringkali menyesali perbuatan di masa lalu

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Tetapi kita seringkali hanya menyesali perbuatan kita itu, tanpa melakukan sesuatu yang lebih baik sekarang.

Seperti misalnya : dulu sebelum mengenal dhamma, anda suka sekali makan kerang, kepiting dan ikan yang ketika dimasak dalam keadaan hidup, sekarang setelah anda mengenal dhamma, anda hanya menyesali perbuatan anda yang dulunya sering makan kerang,kepiting dan ikan tersebut tanpa melakukan hal lain. Seharusnya anda bisa melakukan fangshen. Yang tentunya lebih bermanfaat daripada hanya sekedar menyesali perbuatan kita di masa lalu.

Karena kita tidak bisa memutar waktu dalam arti tidak bisa mengulang masa lalu, tapi kita bisa memperbaiki diri menjadi baik di masa sekarang dan masa depan.



4. DEEP LISTENING AND LOVING SPEECH

Mengapa saat ini banyak sekali pasangan suami istri yang bercerai dan bertengkar? Mengapa banyak orang yang sering berkelahi?

Karena ,mereka tidak menggunakan deep listening dan loving speech. Mendengarkan dengan sepenuh hati dan kata-kata yang penuh cinta.

Deep listening and loving speech dapat mengubah sesuatu hal yang buruk menjadi baik.

Ketika kita melakukan kesalahan, ada dua kata kunci yang perlu diingat :
a. Ini adalah kesalahan saya

b. Saya minta maaf

Ketika kita melakukan kesalahan kita harus mau mengakuinya, bukan justru malah balas membentak dan berkelahi, mengeluarkan kata-kata kasar dan akhirnya memperkeruh suasana.------ loving speech

Tidak ada komentar:

Posting Komentar