Selasa, 15 Juni 2010

ORANG TUA HIDUP SEPERTI BOLA ????

Ada pepatah cina yang sangat menarik untuk direnungkan; “Orang Tua Hidup seperti Bola”. Dimata anak kecil orang tua seperti BOLA BASKET, dimana bola basket akan selalu diperebutkan oleh dua team yang bertanding dan berusaha mempertahankan bola yang didapatkannya dengan mengatakan (“My Ball” atau “Ini Bolaku”) jangan rebut bolaku. Sedemikian pentingnya orang tua di mata anak kecil. Anak-anak akan selalu berusaha menarik perhatian dari orang tuanya.

Disaat orang tua bertambah tua, dan anak-anak mulai memiliki tanggung jawab untuk merawat orangtuanya: Anak kedua mengatakan sebaiknya Anak sulung yang wajib merawat orangtuanya, dan si Sulung akan merasakan Si Bungsu yang lebih ‘disayang’ orangtuanya yang harus memperhatikan mereka. Sesungguhnya orangtua tidak pernah pilih kasih pada anak-anaknya, akhirnya si Bungsu pun mengungkapkan keberatannya dan mengatakan bahwa merawat orang tua adalah tugas dari setiap anak-anaknya, jadi harus ‘adil’ dan ada pembagian tugas, akhirnya dibuatlah “Jadwal rawat inap orang tua”. Orangtuanya bergilir setiap satu bulan sekali di rumah anak-anaknya. Dalam kondisi ini orang tua seperti BOLA VOLLEY, yang ‘dipassing sini , over sana, passing sana over sini’. Bila saja anak-anaknya tulus maka permainan bola volley akan sangat indah di tonton. Tetapi bila anak-anaknya tidak tulus dan mereka beban maka permainan ini akan terlihat sengit dengan pola main yang cepat plus SMASH…. Sini SMASH sana…

Ketika orang tua memiliki penyakit dan dimana anak-anaknya sibuk dengan pekerjaan dan bisnis, dimana sedikit waktu untuk orangtuanya, merasa tanggungan orang tua yang semakin berat dan sangat melelahkan. Dalam kondisi ini orang tua ibarat BOLA SEPAK yang semakin jauh tendangannya semakin bagus. Artinya adalah Bola sendiri tidak akan dibiarkan ada dikandang sendiri, tentunya diusahakan untuk ditendang masuk kandang orang lain. Sekarang ini Panti Jompo dan Rumah Sakit tertentu menyediakan perawatan untuk orang tua. Jaman sekarang UANG memegang peranan penting dibanding sentuhan dan kasih sayang. Berapa Lansia yang mengeluh bahwa keuangan mereka sangat terjamin disaat renta, tetapi mereka tidak membutuhkan itu, karena matipun tidak bawa uang tetapi sentuhan dan perhatian anak-anak dan cucu jauh lebih berarti dari segalanya. Mereka butuh teman bicara dan sharing pengalaman, tentunya mereka butuh kalian! Mereba butuh sentuhan kasih sayang......

Tentunya di dunia ini tidak ada satu orang tuapun yang ingin menjadi bola volley apalagi bola sepak, bila saja orang tua memiliki pandangan yang benar dan tabungan kebajikan, memilki pengetahuan yang luas, penuh kebijaksaan dan kasih sayang, apalagi tentunya memiliki “deposito atau warisan” yang cukup, sudah dapat diduga pasti orang tua akan seperti BOLA RUGBY yang oleh anak-anaknya akan selalu dipeluk erat-erat, dipertahankan dan selalu dijaga ketat pertahanannya, walaupun harus bergulat dan berguling dengan mereka yang ingin merebut Sang Bola. Siapa yang mendapatkannya tentu tidak akan melepaskannya. Sifat yang baik dari permainan ini adalah setiap anak pasti akan menjaga dan merawat orang tuanya sampai mereka meninggal dunia dengan tulus dan bermain cantik. Permainan akan menjadi brutal dan kasar apabila anak-anak mereka hanya berebut warisan dan deposito yang ada di kantong orang tuanya, sehingga akan berusaha menjaga orang tua dengan motivasi lain.

Inilah satu ulasan dari cerita yang sangat sesuai dengan keadaan sekarang ini yang semakin hari semakin menyedihkan, semakin maju jaman dan canggihnya sarana serta prasarana semakin mundur mentalitas manusia. Untuk itu Ajaran Kebenaran dan Pedoman Hidup Benar sangat diperlukan untuk menolong mereka yang hampir tersesat dalam arus kehidupan yang hingar bingar ini.

Semoga cerita ini dapat memberikan satu wawasan baru tentang keadaan yang sudah semakin instant dan perubahan pola hidup dan bentuk perhatian yang semakin bergeser...

Salam Mudita,
Neng Xiu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar