Selasa, 15 Juni 2010

PASIR DAN BATU

Kisah ini menceritakan tentang dua sahabat yang berjalan melintasi gurun pasir. Saat berjalannya waktu mereka, mereka mulai bertengkar dan yang satu menampar pipi sahabatnya.

Yang ditampar pipinya hatinya terluka, tapi tanpa berkata sepatah katapun. Dia kemudian menulis dipasir : HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPAR WAJAHKU”

Mereka meneruskan perjalanannya sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk beristirahat dan mandi.
Tetapi orang yang wajahnya ditampar , terjebak dipasir penghisap penghisap dan tenggelam, tetapi sahabatnya berhasil menyelamatkannya.

Setelah pulih keadaannya, dia mengukir kalimat di sebuah batu: ‘ HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKAN HIDUPKU”

Orang yang telah menampar sahabatnya dan kemudian menolongnya, lalu bertanya : “ Setelah aku menampar, kamu menulis dipasir dan sekarang kamu menulis dibatu, kenapa begitu ?

Sahabat yang ditanya menjawab: “ Ketika seseorang menyakiti, kita seharusnya menuliskannya di pasir, sehingga angina bisa memaafkan kita dengan meniupnya lenyap tak terbekas”.

“Tapi saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya di batu, supaya tidak ada satu angin pun yang sanggup menghapuskan ingatan indah itu”

Belajarlah untuk menulis kepedihanmu dipasir dan mengukir pengalaman baikmu di batu cadas.
Orang bijak berkata memerlukan waktu satu menit untuk bisa menemukan seseorang yang spesal, satu jam untuk bisa menghargainya, satu hari untuk bisa menyukai dan mengasihi.
Tetapi dibutuhkan waktu seumur hidup untuk bisa melupakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar